Ratusan wali murid sempat kecewa ketika ingin mengantarkan anaknya di hari pertama sekolah di Sekolah Cinta Budaya, Komplek MMTC, Medan Estate, Kec Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Senin (18/7). Kekecewaan tersebut disebabkan oleh penggembokan Sekolah Cinta Budaya oleh Mayjend (Purn) TNI Burhanuddin.
"Kita sudah hujan-hujanan, tapi tidak ada juga keterangan, bagaimana jika anak-anak ini sakit, mau tidak mereka tanggung jawab," teriak seorang wali murid,
Kapolda Sumatera Utara, Irjend Pol Budi Winarso yang berhadir langsung di lokasi meminta kepada pihak yayasan Sekolah Cinta Budaya dan Mayjend (Purn) TNI Burhanuddin Siagian untuk menyelesaikan konflik sengketa tanah dengan damai.
"Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, semua bisa diselesaikan, saya akan mediasi kedua belah pihak," kata Kapolda, Senin (18/7).
Di samping itu, Burhanuddin juga menjelaskan alasan dirinya menggembok sekolah tersebut. Ia mengatakan penggembokkan dilakukan untuk melindungi tanahnya karena tidak ada itikad baik dari Yayasan Cinta Budaya.
"Saya tidak bermaksud menghalangi murid untuk sekolah, saya gembok untuk melindungi tanah saya, tidak ada itikad baik dari yayasan, malah saya sempat di fitnah," jelas Burhanuddin.
Setelah dilakukan mediasi antara Mayjend (Purn) TNI Burhanuddin, Kapolda Sumatera Utara dan pihak Yayasan Cinta Budaya, akhirnya Burhanuddin sepakat untuk membuka gembok dengan dasar rasa sayangnya terhadap anak.
"Saya sayang anak-anak, dan saya pernah jadi tenag pendidik di TNI selama 15 tahun, saya gembok untuk lindungi tanah saya, bukan intimidasi," ujar Mayjend (Purn) TNI Burhanuddin.[sfj]
KOMENTAR ANDA