post image
KOMENTAR
Salah satu fokus utama Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Tito Karnivan adalah mengganyang terorisme sebagai upaya menjaga dan menciptakan keadaan yang aman untuk rakyat Indonesia.

Namun berdasarkan pengalaman yang terjadi bahwa penanganan aksi terorisme oleh aparat kepolisian justru menimbulkan polemik. Salah satu polemik terbesarnya adalah kejadian salah tangkap.

Tentunya hal tersebut dapat menjadi sebuah ancaman atau teror baru bagi rakyat jika Tito juga menggunakan strategi yang sama. Sebagai seseorang yang memiliki beban dan tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan ketentraman hidup rakyat Indonesia, fokus pengganyangan terorisme oleh Tito jangan sampai menjadi teror baru.

Hal tersebut turut ditegaskan oleh salah satu pengamat publik sekaligus akademisi politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Anshor kepada MedanBagus.com melalui pesan elektronik, Sabtu (16/5).

"Ya, fokus utama tito dalam mengganyang terorisme harus berorientasi pada perlindungan terhadap rakyat dan jangan sampai menimbulkan teror baru," katanya.   

Shohibul Anshor juga yakin Tito dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Kapolri. Shohibul Anshor menegaskan, kebijakan Tito sebagai Kapolri akan dilandaskannya dengan kecintaan kepada negara dan bangsa, serta seluruh rakyat.

"Saya yakin Tito adalah seorang negarawan sejati yang sdh banyak pengalaman. Kecintaannya kpd negara dan bangsanya, serta rakyat akan menjadi dorongan baginya setiap mengambil kebijakan dan tindakan," tandasnya.[sfj]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa