post image
KOMENTAR
Organisasi yang dekat dengan ulama Islam berpengaruh, Fethullah Gulen, menolak tuduhan Presiden Erdogan bahwa sang ulama terlibat upaya kudeta militer yang terjadi di Turki.

"Kami mengutuk intervensi militer apapun dalam politik domestik Turki," kata jurubicara Alliance for Shared Values (AFSV) dalam sebuah pernyataan seperti dimuat Reuters.

"Komentar yang dilontarkan lingkaran pro Erdogan tentang pergerakan itu sangat tidak bertanggung jawab," tegasnya lagi.

Gulen dikenal dengan ajaran Hizmet, yang berarti pelayanan terhadap manusia, yaitu ajaran Islam modern yang mengajarkan umat manusia mengutamakan perbuatan baik kepada sesama.

Pemerintah Turki menganggap ulama kharismatik itu memiliki pengaruh kuat di dalam negeri, termasuk di kalangan pejabat-pejabat penting sampai ke barisan militer. Organisasi Hizmet dinyatakan terlarang di Turki walaupun bentuk atau struktur organisasi ini tidak diketahui jelas.

Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag, mengatakan dalam wawancara di sebuah stasiun televisi bahwa kelompok loyalis Gulen yang tinggal di Pennsylvania, Amerika Serikat, terlibat dalam upaya kudeta militer.  

Sementara itu, laporan terakhir menyebutkan korban tewas bertambah menjadi setidaknya 60 orang, yang kebanyakan warga sipil. Sebelumnya 42 orang dikonfirmasi terbunuh di Ankara dan sejumlah lainnya diketahui tewas di Istanbul.

Kementerian Kehakiman Turki menyatakan bahwa 336 pemberontak telah ditangkap. [hta/rmol]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas