Pemberitaan tentang keributan Agung Ganda Subrata dengan istrinya Megawati Aritonang, yang tertangkap basah di Hotel Adi Mulia pada 2 Juli 2016, hingga dilaporkan ke Polsekta Medan Baru mendapat tanggapan.
Agung Ganda Subrata menegaskan, dirinya tidak ada memukul dan menyeret Megawati Aritonang, serta ada rekayasa laporan yang dibuat-buat oleh Megawati.
Agung menceritakan, awalnya ia dan keluarga berada di dalam hotel. Megawati Aritonang kemudian datang tiba-tiba membuat keributan di depan kamar.
"Saya menginap di hotel bersama keluarga, karena rumah kami sedang di renovasi. Saya di hotel bersama istri, bukan dengan wanita lain. Sementara ini saya tinggal di hotel sambil menunggu rumah saya selesai direnovasi," katanya, Selasa (12/7).
Melihat adanya suara gaduh di depan kamarnya, Agung keluar dan meminta kepada Megawati tidak membuat keributan di Hotel.
Namun, Megawati terus membawa handphone dan merekam Agung Subrata dan keluarga serta mengeluarkan kata-kata yang tidak wajar.
Hal ini membuat Agung Subrata mengambil handphone Megawati, sehingga ia terjatuh sendiri. "Saya tidak ada menyeret dan memukul Megawati. Justru Megawati terjatuh sendiri. Tidak benar saya bersama wanita lain di dalam kamar telanjang dan berzina," ujarnya.
Saat disinggung apakah dirinya kenal dengan Megawati, Agung membenarkannya. Namun, ia mengaku bahwa Megawati bukanlah istri keduanya. "Saya hanya memiliki seorang isteri yang sah," ucapnya.
Agung mengakui, Megawati Aritonang kerap memerasnya dan selalu membuat keributan terhadap dirinya. Akibat tindakan Megawati, Aritonang merasa terganggu.
"Saya minta kepada Megawati untuk meminta maaf karena akibat perbuatannya nama baik saya tercemar. Bila tidak, saya akan membawa kasus ini ke ranah hukum," ungkapnya.
Menyinggung tentang keterkaitan dengan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Medan, Agung Subrata menyatakan, bahwa pada tahun 2013 dirinya pernah diberi mandat sebagai Ketua Ormas Perindo Kota Medan.
Akan tetapi, karena ada kesibukan lain, pada tahun 2014 ia mengundurkan diri dari dan tidak pernah bergabung.
"Saya juga bukan sebagai pemegang saham di Rumah Sakit Royal Prima maupun Universitas Prima. Dulu saya pernah menjadi penasehat yayasan, bukan pemegang saham," demikian Agung.[rgu]
KOMENTAR ANDA