Penertiban kelompok intoleran dan anti Pancasila merupakan tantangan dan pekerjaan rumah Kapolri baru yang ketiga.
Demikian disampaikan Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran Bandung, Muradi (Rabu, 13/7).
Sejauh ini, ungkap Muradi, SE Kapolri terkait dengan ujaran kebencian belum cukup efektif untuk menggerakkan pimpinan polri di level kabupaten/kota dan atau provinsi uuntuk menindak prilaku kelompok intoleran dan anti Pancasila.
"Sehingga Kapolri baru harus bisa menegaskan bahwa kelompok-kelompok intoleran dan anti Pancasila tersebut telah membuat stabilitas Kementerian Dalam Negeri terganggu sehingga secara efektif harus ditertibkan," demikian Muradi. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA