post image
KOMENTAR
Hingga pukul 20.00 WIB, Selasa (12/7), kobaran api yang melahap Pasar Aksara dan Gedung Ramayana belum juga ada tanda-tanda untuk padam.

Sulitnya kobaran api untuk dipadamkan disebabkan oleh banyak faktor, hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Pencegahan dan Pemadam Kebakaran kota Medan, Marihot Tampubolon.

"Sampai sekarang api belum bisa dipadamkan. Banyak yang menyebabkan  terjadinya kesulitan untuk memadamkannya," katanya.

Untuk masalah teknis api, Marihot menjelaskan kesulitan terjadi disebabkan oleh tidak adanya hydrant disekitar lokasi kejadian dan jalur evakuasi (tangga darurat).

"Kalau ada hydrant tadi lebih cepat kita padamkan. Ini kan gak ada, jadi petugas bolak-balik ambir air. Pas petugas ambil air, muncul lagi api itu. Selain itu juga gak ada tangga darurat, petugas kesulitan untuk cari sumber api di dalam," jelasnya.

Marihot melanjutkan, apabila terdapat jalur evakuasi, kobaran api tidak akan menyebar terlalu luas.

"Kalau ada tangga darurat itu, langsung dapat sumber apinya. Gak sampai menyebar gini,"

Selain itu, faktor kepanikan para pedagang juga menjadi penghambat petugas damkar untuk menjalankan tugasnya.

"Harusnya yang bagian depan ini gak perlu di siram karena jauh dari titik-titik api yang ada. Tapi karena ada warga, pedagang yang pani ketika melihat asap di depan, petugas mau gak mau nuruti warga. Itu karena ketidaktahuan warga akan cara pemadaman kebakaran. harusnya yang bagian samping aja karena di situ apinya," ungkap Marihot. [sfj]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel