Berakhirnya perayaan Idul Fitri tahun ini diprediksi akan disusul arus warga desa ke kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Bogor, atau Kota dan Kabupaten Bekasi.
Menurut analis Politik dan HAM Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga, Jakarta diminati karena menjadi pusat jasa dan perdagangan. Sedangkan kabupaten Bogor dan Bekasi adalah kawasan industri.
Selain itu, ia juga menilai, membanjirnya kaum urban di kota-kota besar setelah Lebaran tahun ini adalah akibat kurang produktifnya dana desa sekitar Rp 1 miliar per desa yang digulirkan pemerintahan Joko Widodo ke setiap desa.
"Perlu ada monitoring dan evaluasi peruntukan dana desa tersebut, apakah memberi manfaat atau sekadar formalitas akan rencana pembangunan saja," jelasnya, dalam pernyataan pers.
Sejatinya, dana desa harus dapat mencegah arus urbanisasi secara besar-besaran dan untuk pemerataan pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia.
Tetapi, pihaknya memprediksi ada kelemahan dan keleliruan pengelolaan dana desa sehingga orang-orang pedesaan masih berbondong-bondong ke daerah perkotaan. Hal ini potensial menimbulkan masalah sosial seperti kejahatan dan pendudukan ilegal.
"Nyatanya, menurut pandangan kami dana desa tersebut kurang bermanfaat dan perlu ditinjau ulang oleh pemerintah pusat," tegasnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA