Sikap Pemerintah yang menganggap enteng kasus kematian 17 orang akibat "neraka macet" di Brexit (Brebes Exit) atau pintu tol Brebes dalam perjalanan mudik, pekan lalu terus menuai kecaman.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dailami Firdaus mengatakan, bahwa Pemerintah terkesan cuci tangan di kejadian tersebut.
"Bahkan terlihat seperti menyepelekan," kata Dailami, seperti diberitakan RMOLJakarta.com, Senin (11/7).
Seharusnya, kata senator asal DKI Jakarta ini, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono dan pengelola tol berjiwa besar mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada keluarga korban. Mereka juga harusnya memberikan penjelasan yang menyejukan.
"Datangi dan ucapkan rasa belasungkawa kepada keluarga Korban. Ingat yang menyerukan dan mensosialisasikan agar mengunakan jalur Brexit adalah pemerintah," tegas Bang Dailami.
Lebih lanjut dikatakan dia, kejadian tersebut memperlihatkan ketidakbecusan kementerian terkait.
"Saya tegaskan Pemerintah harus bertanggung jawab atas kejadian ini," tukas cucu ulama besar Betawi yang juga mantan Ketua MUI DKI Jakarta KH Abdullah Syafi'i itu. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA