Memasuki H+4 Idul Fitri 1437 H, terpantau kota Medan dipadati oleh puncak arus balik mudik. Salah satu kepadatan terjadi di Stasiun Besar Kereta Api Medan. Terdapat sekitar enam ribu penumpang yang diperkirakan datang dan berangkat dari Stasiun Medan hari ini.
Sesuai data yang dimiliki oleh Kepala Stasiun Medan, Nuruddin, H+4 Idul Fitri memang menjadi puncak arus balik, Minggu (10/7) dan Sabtu (9/7) kemarin.
"Pada arus balik ini ada kenaikan 15-20 persen. Tiket ke Medan sold out sampai nanti malam," kata Nuruddin saat ditemui di Stasiun Besar Kereta Api Medan, Minggu (10/7).
Untuk mengatasi kepadatan yang terjadi di puncak arus balik, Nuruddin mengatakan PT KAI Divre I Sumut telah melakukan penambahan gerbong.
Kereta tujuan Tanjung Balai dan Pematangsiantar, pihak PT. KAI Divre I Sumut menambah masing-masing satu gerbong berkapasitas 106. Sedangkan untuk tujuan Rantau Prapat, ditambahkan lima gerbong untuk kelas bisnis dan satu untuk eksekutif.
"Untuk keberangkatan ke Rantau Prapat sudah habis, tinggal arah Tanjung Balai dan Pematangsiantar saja," ujar Nuruddin.
Di loket tiket Stasiun Besar Kereta Api Medan terpantau masih terdapat transaksi jual beli tiket. Hal tersebut menyebabkan kepadatan tidak hanya disebabkan oleh penumpang datang, melainkan juga disebabkam penumpang pergi.
Data dari PT KAI Divre I Sumut, juga menunjukkan terdapat 15.162 penumpang yang melakukan perjalanan dari dan menuju Medan sejak H+1 Lebaran atau Kamis (7/7) hingga hari ini. Dari data tersebut, jumlah penumpang yang keluar Medan 6.404 orang dan yang masuk 8.758 orang.
Sementara itu, seorang penumpang bernama Uma Anisa (35) yang diwawancarai menyatakan bahwa kereta api menjadi salah satu transportasi yang tepat digunakan untuk mudik ke kampung halaman dan kembali ke Medan.
"Pulang hari ini karena besok Senin kan udah masuk kerja lagi. Kemarin juga berangkat naik kereta api, ke Kisaran. Lebih nyaman dan murah naik kereta api," kata Uma. [sfj]
KOMENTAR ANDA