Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menanggapi serangan bom bunuh diri di halaman Markas Polresta Surakarta, Jawa Tengah, yang terjadi kemarin pagi.
GMNI mengeluarkan kecaman keras dan menyerukan segenap komponen masyarakat tidak terprovokasi.
"Tindakan seperti ini bertentangan dengan jiwa bangsa Indonesia yang cinta persatuan dan kesatuan. Kita jangan terprovokasi dengan tindakan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa ini,” ujar Ketua Presidium GMNI, Chrisman Damanik, dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (6/7).
Menurut Chrisman, GMNI siap mendukung peran penegak hukum menyelesaikan kasus terorisme. Sepantasnya terorisme diberantas karena merusak perdamaian dunia yang berdasarkan kemanusiaan.
Lebih lanjut, Chrisman mengatakan bangsa dan negara ini lebih banyak membutuhkan peran serta masyarakat menghadapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Semua harus dihadapi dengan bergotong royong.
"Masyarakat jangan mudah terprovokasi kepentingan isu-isu yang memecah belah persatuan dan kesatuan negara Indonesia. Masih banyak tugas kita sebagai masyarakat memerangi kemiskinan dan kebodohan yang terjadi hari ini," jelasnya.
Terkait hari raya yang jatuh hari ini, ia mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan momentum Idul Fitri 1437 Hijriah untuk memperkuat solidaritas dan menjaga rasa persatuan berbangsa dan bernegara.
"Silaturahim nasional harus dikedepankan. Idul Fitri telah berproses dalam seluruh tradisi kebudayaan kita sehingga dengan saling memaafkan dan membuka pintu hati, gotong royong seluruh komponen bangsa semakin dikuatkan menghadapi tantangan bersama di masa depan," katanya. [rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA