Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengimbau masyarakat agar tidak terlena dengan petasan (mercon) saat perayaan malam takbiran menyambut Idul Fitri 1437, Selasa (5/7).
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI, Tengku Zulkarnaen, menilai perayaan yang dimeriahkan dengan mercon bukanlah budaya asli Indonesia.
"Mercon itu budaya Cina. Cuma hambur-hamburkan uang," tulis Tengku dalam pesan singkat elektroniknya.
Menurutnya, membakar petasan merupakan hal yang mubadzir dan membawa mudlorot (bahaya). Baik terhadap dirinya sendiri mau pun orang lain. Padahal, kata Tengku, uang yang dihamburkan untuk petasan bisa dipakai untuk membantu keluarga mereka atau tetangga yang kurang mampu.
"Kalau ada uang lebih, mendingan disadakahkan. Lebih manfaat," tuturnya.
Sebelumnya, Tengku juga mengecam kebijakan Pemprov DKI yang melarang takbir keliling (takling). Padahal, kata Tengku, takling sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak sebelum zaman penjajahan Belanda.
"Tidak ada yang boleh melarang (takling). Termasuk Gubernur (DKI)," pungkasnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA