Aksi keprihatinan oleh perwakilan Pondok Pesantren Khafidul Qur'an, merupakan perjuangan tragis yang harus mereka hadapi setelah 1.5 tahun lamanya kegiatan pendidikan untuk para santri dan anak yatim tidak dapat berjalan normal dilakukan PONPES Khafidul Qur'an.
Uang Pesantren yang bernilai ratusan juta rupiah yang digunakan oleh Sdr. Muhammad Rifai Darus (MRD) yang juga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat untuk kepentingannya, tidak dikembalikan tepat waktu sehingga PONPES harus mengalami hal-hal yang seharusnya tidak patut dialami para Santri, para Uztad, guru- guru dan anak yatim yang berada di dalamnya. Demikian di sampaikan koordinator aksi Aril Hasibuan dalam keterangannya di kantor Partai Demokrat Keramat Jakarta, Rabu (29/6) di sela aksi demonstrasi.
Aksi keprihatinan ini di gelar puluhan santri dan Solidaritas Pimpinan OKP (Organisasi Kepemudaan) Tingkat Nasional di Kantor DPP Partai Demokrat, dikarenakan Sdr. MRD adalah merupakan salah seorang pengurus partai dan dengan harapan, Bapak SBY selaku Ketua Umum dapat memahami dan merasakan kesulitan yang mereka hadapi.
Aril menambahkan, mereka prihatin atas tragedi kemanusiaan ini dan menyayangkan hal ini sampai terjadi di Pondok Pesantren yang didalamnya berada para Santri dan Anak yatim yang memiliki masa depan seperti kita yang mampu pada umumnya.
Untuk itu, berangkat dari keprihatinan dan kesamaan rasa, kami Solidaritas OKP menyatakan sikap untuk medukung sepenuhnya perjuangan Pondok Pesantren Khafidul Qur'an, mengambil kembali uang pondok pesantren kepada Sdr. Muhammad Rifai Darus (MRD) yang juga Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), tegasnya.
"Solidaritas pimpinan OKP juga turut mengundang kehadiran para sahabat yang terpanggil jiwanya sebagai wujud dukungan gerakan moral kita bersama", pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA