Kasus vaksin abal-abal yang belakangan ini ramai dibicarakan mendapatkan perhatian serius Presiden Joko Widodo. Bahkan, dia menyebut tindakan tersebut merupakan suatu kejahatan yang luar biasa.
"Kita tahu misalnya anak-anak sudah dianggap divaksin polio, tapi ternyata belum. Akan seperti apa anak-anak kita nantinya? Ini sangat berbahaya sekali, kejahatan luar biasa sekali," tegas Presiden Jokowi usai berbuka puasa bersama anak yatim dan disabilitas di Istana Bogor, Selasa (28/6).
Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, dia sudah menginstruksikan menteri terkait untuk segera mengusut masalah tersebut. Dia juga berharap agar para pelakunya diberi hukuman yang seberat-beratnya.
"Sudah saya perintakan kepada Menkes dan juga Kapolri untuk sangat serius mengusut masalah vaksin palsu ini. Ini sudah berjalan sangat lama, sudah 13 tahun. Oleh sebab itu harus betul-betul ditelusuri. Berikan hukuman yang seberat-beratnya, baik yang memproduksi, yang mengedarkan, yang memasarkan, semuanya," terang Presiden Jokowi.
Pemalsuan vaksin tersebut diketahui sudah dilakukan sejak tahun 2003. Hingga saat ini, kepolisian telah menemukan barang bukti vaksin palsu di tiga daerah, yakni Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA