Ketua Dewan Pembina Ormas Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Adian Napitupulu mengatakan, apabila Teman Ahok mengumpulkan KTP fiktif, hal itu akan terbukti saat melalui proses verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Khususnya terkait validasi kecocokan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Mengingat hal itu perlu dilakukan sebagai tahap seleksi administrasi jika petahana Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan diri maju lewat jalur independen.
"Verifikasi sekarang berbeda. Nanti akan dicek apakah ada di DPT. Kalau NIK cocok tapi nggak tercantum di DPT, maka dianggap gugur. Benar nggak KTP asli? Benar nggak memberikan dukungan? Itu seleksi administrasi," ujar Adian di Cipinang Muara, Jakarta Timur, Sabtu (25/6).
Setelah melalui proses seleksi secara keseluruhan, lanjutnya, akan diketahui berapa jumlah total KTP yang terverifikasi.
Sehingga, jika jumlah KTP kurang dari satu juta lembar, maka Adian meyakini Ahok bakal sulit maju lewat jalur independen.
"Nanti juga akan diseleksi lagi secara faktual. Misal, gugur tinggal 600-700 ribu KTP. Saya rasa sulit lolos," tutur kader PDIP itu.
Menurut Adian, relawan Teman Ahok tidak terlatih untuk mengumpulkan KTP tambahan jika hasil verifikasi kurang dari satu juta KTP.
Alasannya, relawan Teman Ahok terbukti telah mengumpulkan KTP dengan secara yang tidak sistematis.
"Karena relawannya tidak mengikuti pelatihan seperti di partai. Mereka mengumpulkan KTP secara serampangan, demi mengejar target," tukas Adian.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA