Pemimpin Uni Eropa menyatakan bahwa bloknya ingin Inggris keluar secepat mungkin dari keanggotaan setelah referendum di Britania Raya memutuskan keluar dari Uni Eropa.
Pernyataan itu untuk menanggapi langkah David Cameron mundur dari jabatan Perdana Menteri Inggris, kemarin. Dalam pidato pengunduran dirinya, Cameron menyatakan perundingan keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan dilakukan bila Inggris menemukan PM baru.
Presiden Parlemen Eropa, Martin Schulz, mengatakan kepada Guardian bahwa para penasihat hukum Uni Eropa sedang mempelajari apakah mungkin untuk mempercepat prosedur yang mengatur pemisahan diri.
Schulz mengatakan, ketidakpastian adalah kebalikan dari apa yang dibutuhkan Uni Eropa. Ia juga menegaskan bahwa sulit menerima konsekuensi seluruh benua "tersandera" hanya karena "pertikaian internal" di Partai Konservatif Inggris.
Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, menegaskan tidak ada alasan untuk menunggu sampai Oktober untuk memulai negosiasi pemisahan Inggris dari Uni Eropa.
"Inggris memutuskan kemarin bahwa mereka ingin meninggalkan Uni Eropa, sehingga tidak masuk akal untuk menunggu sampai Oktober untuk mencoba menegosiasikan persyaratan keberangkatan mereka," kata Juncker dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Jerman, ARD.
"Saya ingin memulainya segera," tekan dia.[rgu]
KOMENTAR ANDA