
Sesaat setelah menjalani pemeriksaan, Akhyar memberi keterangan kepada awak media yang sudah menunggu dirinya sejak pagi bahwa pemeriksaan tersebut tidak ada kaitannya dengan jabatan wakil Walikota Medan.
"Hari pertama saya diundang sebagai wakil Walikota, saya tanya juga sewaktu diundang apa ini saya sebagai wakil walikota atau tenaga ahli DPRD. Ternyata setelah datang kemari bukan sebagai wakil walikota, melainkan tenaga ahli dprd sumut periode Januari-Agustus 2015," terang Akhyar.
Wakil Walikota Medan tersebut ditanyai penyidik KPK soal tugas dan fungsi dirinya sebagai tenaga ahli DPRD SU.
"Saya ditanya tentang apa tugas dan fungsi tenaga ahli. Saya jelaskan tenaga ahli dalam lkpj adalah merumuskan rekomendasi dalam pansus DPRD," jelas Akhyar.
Akhyar juga membantah dirinya memiliki keterlibatan atas aliran dana APBD Sumut dan interpelasi.
"Apbd saya belum sempat membahas karena sudah mengundurkan diri dan apbd 2015 saya belum jadi tenaga ahli, saya hanya lkpj di pansus, tidak ada aliran dana, tidak ikut interpelasi," pungkasnya. [sfj]
KOMENTAR ANDA