Pengamat Politik di Kota Medan, Warjio mengatakan marwah Partai Hanura akan dipertaruhkan jika partai yang didirikan Wiranto tersebut tetap ngotot mengusung dirinya menjadi calon wakil gubernur Sumatera Utara, jabatan yang lowong setelah T Erry Nuradi dilantik menjadi gubernur definitit. Menurut Warjio, efek dari kondisi ini bisa berimbas pada sulitnya partai hanura untuk memenangkan pemilu Legislatif 2019 mendatang."Pertaruhannya bukan saat ini, namun pada saat Pilkada 2019 mendatang. Masyarakat akan meninggalkan Hanura karena dianggap tidak mampu merespon keinginan masyarakat untuk memunculkan pemimpin yang bersih," katanya, Sabtu (18/6).
Warjio menjelaskan, secara ketokohan Zulkifli Effendi Siregar memang pantas digadang mengisi jabatan wakil gubernur tersebut. Namun penetapan status tersangka oleh KPK terhadap dirinya secara langsung berdampak pada penilaian masyarakat terhadap kredibilitasnya jika menduduki jabatan tersebut.
"Apalagi Sumatera Utara sekarang sedang memimpikan pemimpin yang bersih secara "susur jalurnya" nya pasca tertangkapnya gubernur dan beberapa pimpinan DPRD Sumut," ujarnya.
Diketahui, nama Zulkifli Effendi Siregar sebelumnya digadang menjadi calon kuat mengisi posisi wakil gubernur sumatera utara. Pengurus DPD Hanura Sumut dalam beberapa pernyataan di media bahkan sudah sempat memastikan partai mereka akan mengusulkan sosok yang kini menjabat Ketua DPD Hanura Sumut tersebut.
Zulkifli Effendi Siregar saat ini sudah ditetapkan tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap dari Gatot Pujo Nugroho saat menjadi anggota DPRD Sumut periode 2009-2014. Zulkifli ditetapkan menjadi tersangka bersama 6 orang anggota dewan lainnya seperti Muhammad Affan, Budiman Nadapdap, Guntur Manurung, Bustami, Zulkifli Husein dan Parluhutan Siregar. Zulkifli ini saat ini masih menjadi anggota DPRD Sumut dengan jabatan Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara periode 2014-2019.[rgu]
KOMENTAR ANDA