post image
KOMENTAR
Calon tunggal Kapolri, Komisaris Jenderal Pol Tito Karnavian ternyata memilik hutang sebesar Rp 2.993.785.000 dengan rincian dalam bentuk pinjaman barang Rp 2.917.785.000 dan kartu kredit Rp 76 juta.

Sebagaimana terlansir dalam halaman aplikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) website resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tito terakhir melaporkan harta kekayaannya pada tangga 20 September 2014. Saat itu, Tito masih menjabat Asisten Perencanaan Umum dan Anggaran Kapolri.

Dalam laporan tersebut, total kekayaan mantan kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri ini terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak setelah dipotong utang mencapai Rp 10.291.675.823.

Sementara, jumlah harta tidak bergerak Tito senilai Rp 11.297.741.000. Adapun rinciannya tanah seluas 2.500 meter persegi di Palembang, Sumatera Selatan, yang berasal dari hibah perolehan 1996 dengan nilai jual objek pajak Rp 35.420.000.

Kemudian, tanah 196 meter persegi di Kota Tangerang, Banten, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 1999 NJOP Rp 55.860.000.

Tanah dan bangunan 600 meter persegi dan 36 meter persegi di Kota Palembang yang berasal dari hasil sendiri dan hibah perolehan 2004 NJOP Rp 147.010.000.

Tanah dan bangunan seluas 191 meter persegi dan 180 meter persegi di Kota Jakarta Selatan yang berasal dari tanah sendiri, perolehan 2004-2013 NJOP Rp 728.385.000.

Tanah seluas 308 meter persegi Kota Palembang, hasil sendiri perolehan 2004 NJOP Rp 142.912.000.

Selain itu juga ada tanah dan bangunan seluas 720 meter perssgu dan 100 meter persegi di Kota Palembang yang berasal dari hasil sendiri perolehan 2004 NJOP Rp 702.420.000.

Tanah seluas 442 meter persegi di Kota Palembang, yang berasal dari hasil sendiri perolehan 2004 NJOP Rp 205.088.000. Tanah dan bangunan seluas 515 meter persegi dan 70 meter persegi di Kota Palembang yang berasal dari hibah perolehan 2008 NJOP Rp 280.610.000.

Tanah seluas 665 meter persegi di Kota Palembang, yang berasal dari hibah perolehan 2008  NJOP Rp 161.595.000.

Tanah dan bangunan seluas 307 meter persegi dan 207 meter persegi di Kota Jakarta Selatan yang berasal dari hasil sendiri dan hibah perolehan 2003 NJOP Rp 5.273.397.000.

Terakhir bangunan seluas 120 meter persegi di Kota Singapore, yang berasal dari hasil sendiri perolehan 2008 NJOP Rp 3 miliar.

Sedangkan, harta bergerak Tito tidak banyak. Bahkan di LHKPN Tito tercatat tidak memiliki alat transportasi, dan mesin lainnya. Di bidang peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan dan usaha lainnya juga tidak dimiliki Tito.

Sedangkan harta bergerak lainnya berkisar Rp 160 juta. Benda bergerak lainnya itu berasal dari hasil sendiri perolehan 1991-2014 dengan nilai jual Rp 10 juta, serta logam mulia yang berasal dari hasil sendiri dan hibah perolehan 1998-2006 dengan nilai jual Rp 150 ribu.

Tito juga memiliki giro setara kas lainnya Rp 1.827.719.823.

Jadi total harta Tito sebelum utang ialah Rp 13.285.460.823. Sedangkan setelah dipotong utang Rp 2.993.785.000, total harta milik alumnus Akademi Kepolisian 1987 itu menjadi Rp 10.291.675.823.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel