Tim gabungan dari Pemko Medan yang terdiri dari petugas dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kota Medan dan Dinas Pariwisata Kota Medan melakukan pengecekan terhadap makanan yang dijual di Ramadhan Fair. Hasilnya, petugas menemukan dugaan kandungan formalin pada mie kuning yang dijual oleh pedagang di lokasi wisata kuliner musiman tersebut.
Temuan ini menambah kasus temuan bahan kimia berbahaya pada makanan di Ramadhan Fair setelah sebelumnya petugas dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan juga menemukan bakso mengandung boraks yang dijual pada dua stand milik pedagang.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sumut, Emilia Lubis mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan sample makanan di Ramadhan Fair dengan membagi dua tim, yang masing-masing memiliki tugas, mengambil sample dan menguji sample.
"Ini kami lakukan pengecekan sample. Jadi kami periksa ada makanan yang mengandung formalin, borak, dan lainnya. Ini kami uji. Anggota dibuat dalam dua tim, ada tim di mobil lab, dan ada tim mengambil sample jajanan," katanya kepada wartawan.
Emilia menjelaskan, pengecekan makanan kali ini merupakan yang kesekian kali mereka lakukan di Ramadhan Fair setelah sebelumnya mereka juga melakukan pengecekan yang sama pada 10 Juni 2016 lalu. Jika hasil dari tes laboratorium terhadap mie tersebut positif mengandung formalin mereka akan mengambil tindakan tegas kepada pedagang termasuk menelusuri hingga ke produsen mie tersebut.
"Ada dua stand tadi. Tapi masih diduga ya, karena ini akan kita cek terus. Ini masih dilihat kasat mata, akan dilihat dulu kuantitatifnya, alat alat yang kita temukan real time. Kalau betul betul positif maka akan ditindak," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Hasan Basri mengatakan pihaknya tidak mentolerir pedagang yang menjual makanan mengandung bahan berbahaya di Ramadhan Fair. Sebab hal ini akan mencoreng citra Ramadhan Fair sebagai salah satu ikon wisata di Kota Medan setiap bulan Ramadhan.
"Ya katanya, melalui BPOM dari 200 stan, ada dua terdeteksi. Yang jelas ini harus dipastikan, kalau ada boraks di stan nomor berapa? maka akan dihentikan dia berjualan di sini. Ini kan masih diproses. Jadi kami masih cek dulu," sebutnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA