Gudang produksi PT Pasific di Jalan Soekarno-Hatta, Gang Sempurna, Kelurahan Sumber Karya, Kecamatan Binjai Timur, mendadak terbakar, Senin (13/6) siang.
Akibat kejadian itu, tiga orang dilaporkan mengalami luka bakar dan sesak nafas. Mereka itu, Stel Beni (34), Kiki (25), dan Iwan (28), yang merupakan manajer dan karyawan di perusahaan terkait.
Oleh pihak perusahaan, seluruh korban seketika itu dilarikan menuju RSU Latersia Kota Binjai, guna menjalani perawatan medis.
Kebakaran juga menghanguskan sebagian besar perkakas, dan bahan baku pembuatan busa, di dalam pabrik. Akibat musibah itu, kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Informasi dihimpun, kebakaran yang sempat membuat macet arus lalu lintas sepanjang 200 meter Jalan Soekarno-Hatta, Simpang Taman Megawati Indah, diduga dipicu percikan bunga api, saat proses pengelasan mesin pemotong busa.
"Saat jam istirahat tadi, ada yang mengelas mesin potong. Seketika itu, percikan bunga api membakar bahan baku pembuatan busa, dan menyambar perkakas yang lain," terang salah seorang karyawan PT Pasific.
Menyadari kobaran api semakin besar, puluhan karyawan berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, sembari melakukan proses evakuasi seluruh barang dan perkakas.
Hanya saja, karena seluruh barang di dalam pabrik tergolong bahan mudah terbakar, kobaran api dengan mudah membesar, dan menghanguskan seluruh bagian bangunan.
"Mengingat kobaran api kian membesar, dan asap pun semakin tebal, kami lantas menghubungi pihak Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Binjai," jelas karyawan PT Pasific lainnya.
Pasca musibah itu dilaporkan, dengan cepat armada pemadam api tiba di lokasi. Bersama warga dan karyawan perusahaan terkait, petugas pemadam api langsung berupaya menyemprotkan air.
Sekira pukul 14.40 wib, musibah kebakaran yang turut membuat panik warga sekitar, akhirnya bisa ditanggulangi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai, M Yusrizal, dalam keterangannya di lokasi kejadian, mengaku kobaran api sepenuhnya sudah bisa dipadamkan.
Bahkan ketiga korban yang mengalami luka bakar dan sesak nafas, sudah dirawat intensif di rumah sakit.
"Pemicu kebakaran diduga karena human error. Sebab menurut beberapa saksi mata, sempat ada percikan api dari mesin las yang menyambar busa. Namun untuk lebih pastinya, kita serahkan hal itu ke pihak kepolisian," ungkap Yusrizal.
Terkait kerugian materil akibat musibah itu, dia memperkirakan jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah. Sebab sebagian besar perkakas dan bahan baku busa di dalam pabrik ikut hangus.[rgu]
KOMENTAR ANDA