Aliansi Media Cyber Indonesia (AMCI) menyerahkan bantuan untuk pembangunan Masjid Al Ikhlas Asrama Kowilhan, Jalan Sejati, Kelurahan Sidorame Barat, Minggu (12/6). Penyerahan bantuan ini menjadi bagian dari program AMCI Berbagi yang digagas oleh para insan pers media online yang tergabung didalamnya. Selain menyasar bantuan rumah-rumah ibadah, program ini juga digelar dalam berbagai kegiatan sosial lainnya seperti mengunjungi anak yatim, kaum duafa, fakir miskin dan lainnya.
Penyerahan sumbangan yang berasal dari subangan sukarela anggota AMCI dan para donatur lainnya ini diwakili oleh Wakil Bendaraha Haslam Madli Tambungan dan diteria langsung oleh Bendahara BKM MAsjid Al Ikhlas, Raja Taufik dan beberapa pengurus masjid.
"Ini sumbangan dari hamba Allah dan rekan-rekan wartawan yang tergabung dalam AMCI. Jangan dilihat dari nilainya, namun dilihat dari keikhlasannya. Semoga sumbangan ini dapat bermanfaat dalam proses pembangunan masjid Al Iklas," katanya.
Sementara itu, Ketua AMCI Devi Marlin mengatakan, sumbangan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian rekan- rekan yang tergabung dalam AMCI terhadap masjid.
"Ini merupakan kegiatan perdana setelah kepengurusan AMCI periode 2016-2020 dilantik. Apalagi Ramadhan adalah momen terbaik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan," ujar Devi.
Devi menjelaskan, AMCI terbentuk
sebagai wadah komunikasi yang menyangkut perkembangan informasi dan teknologi khususnya media online.
"AMCI sendiri sudah terdaftar di Kemenkumham dan telah resmi dikukuhkan. Wadah ini juga terbentuk agar masyarakat Indonesia khususnya Sumut dapat benar-benar mengerti dengan informasi dan teknologi," ungkapnya.
Sementara itu, Bendahara BKM Al Iklas, Raja Taufik mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan.
Sumbangan yang diberikan sangat membantu dalam melanjutkan pembangunan rumah ibadah umat Islam.
"Kami berdoa semoga sumbangan ini menjadi amal ibadah dan bekal tabungan bagi para rekan-rekan AMCI dan hamba Allah. Hanya Allah yang dapat membalasnya," pungkasnya.
Diketahui, Masjid Al Iklas berdiri pada era tahun 70-an, yang dahulu dinamakan Langgar. Seiring dengan banyaknya jemaah yang ingin melakukan ibadah, maka berubah status dengan nama Mushollah Al Iklas di tahun 1983.
Beberapa tahun kemudian, status rumah ibadah umat Islam tersebut naik tingkat menjadi Masjid Al Iklas. Dalam perjalannya beberapa kali dilakukan rehab masjid di bagian dalam.
Namun, struktur bangunannya sejak berdiri hingga saat ini belum berubah. Dengan inisiatif masyarakat Asrama Kowilhan, secara swadaya ingin merubah struktur bangunan Masjid Al Iklas, agar aktivitas ibadah dapat lebih baik lagi.
Selain itu, Masjid Al Iklas akan dimanfaatkan untuk tempat belajar mengajar dengan membentuk TPA, demi menanamkan nilai agama Islam sejak dini.[rgu]
KOMENTAR ANDA