
"Kami selaku pihak kepolisian berkewajiban untuk menyelidiki setiap laporan warga," kata Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Hari Setyo Budi, sesaat lalu, Jumat (10/6).
Hari menjelaskan, penyelidikan kasus mereka lakukan dengan membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara di Medan untuk diotopsi oleh pihak forensik. Kesimpulan dari pihak forensik RS Bhayangkara Medan akan menjadi rujukan bagi mereka untuk penanganan lebih lanjut terhadap kasus tersebut. Sebelum menerima hasil pemeriksaan tersebut, pihak Polres Tapanuli Tengah menurutnya belum melakukan penyelidikan lanjutan.
"Kita tunggu dulu, hasil dari sana yang akan menjadi dasar kita untuk menentukan penanganan selanjutnya. Pihak rumah sakit juga belum ada yang dimintai keterangan, karena fakta awalnya masih menunggu hasil otopsi tersebut," ungkapnya.
Kapolres mengatakan, pihak keluarga dari korban mengadu karena menduga sang pasien meninggal karena menjadi korban malpraktik dalam penanganan operasi usus buntu.[rgu]
KOMENTAR ANDA