Saat ini merupakan momentum tepat untuk merombak tim ekonomi, terutama mengevaluasi keberadaan Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian. Sebab saat ini, memasuki bulan Ramadhan, harga-harga kebutuhan pokok meroket naik.
"Diprediksi mendekati lebaran harga-harga akan terus menanjak. Fakta ini membuktikan tim ekonomi rejim Jokowi-JK gagal total mengantisipasi kenaikan harga," kata Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (HUMANIKA) Sya'roni.
Sebelum puasa Ramadhan, Presiden Jokowi mengatakan akan menekan harga sapi hingga Rp 80 ribu per kilogram. Kenyataannya, harga daging sapi terus membumbung hingga Rp 130 ribu per kilogram. Akibatnya Jokowi pun dijadikan olok-olok oleh publik. Pedagang daging sapi, misalnya, mengatakan kalau mau beli daging murah beli saja ke Jokowi.
"Anehnya, menghadapi situasi yang gawat ini Menko Perekonomian Darmin Nasution jarang tampil ke publik. Entah dimana dan apa yang dilakukannya? Hanya Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong yang harus belepotan memberi penjelasan ke publik," ulas Sya'roni.
Dalam situasi yang demikian gawat, Darmin Nasution mestinya tampil terdepan mengkoordinasikan kebijakan antar menteri ekonomi, sehingga ditemukan solusi yang tepat dan cepat. Tidak tampilnya Darmin memaksa Presiden Jokowi harus tampil sendiri meskipun hanya bisa mengumbar janji-janji akan segera menurunkan harga-harga.
"Sektor perekonomian merupakan pos yang terpenting sehingga harus dipimpin oleh figur yang kapabel. Menyerahkannya kepada figur yang tidak tepat hanya akan mengantarkan rakyat kepada kesengsaraan seperti sekarang ini. Segera rombak tim ekonomi dengan figur yang tepat," sebagaimana dilansir RMOLJakarta (grup medanbagus.com).[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA