
"Ada lima petugas kita yang mengalami luka ringan," katanya sesaat lalu, Rabu (8/6)
Fauzy mengatakan saat patroli, petugas hanya menggunakan kapal patroli berukuran sedang yang biasa mereka gunakan untuk patroli BC 1508 rutin. Hal ini membuat kapal mereka tidak mampu memaksa iring-iringan kapal GT30 bermuatan masing-masing sekitar 50 ton barang seludupan berupa ballress pakaian bekas untuk berhenti. Apalagi, massa berjumlah ratusan orang yang mengawal kapal tersebut terus melempari kapal petugas menggunakan obor dan petasan.
"Kalau kita kebetulan menggunakan kapal besar yang membawa water canon mungkin bisa. Ini kebetulan bukan kapal besar yang turun jadi 1 kapal melawan 3 kapal, nggak imbang," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kapal patroli milik Bea dan Cukai Teluk Nibung diserang oleh ratusan preman bayaran yang mengawal kapal pembawa barang seludupan ke Sumatera Utara. Penyerangan ini terjadi di Bagan Asahan saat petugas hendak menghentikan iring-iringan kapal penyeludup.[rgu]
KOMENTAR ANDA