post image
KOMENTAR
Kepala Kantor Bea dan Cukai Teluk Nibung, Fuad Fauzy mengatakatan 5 orang petugas patroli mereka terluka akibat penyerangan massa yang diduga preman bayaran untuk mengawal kapal penyeludup di Bagan Asahan, Selasa (7/6) sore kemarin. Petugas mengalami luka bakar akibat terkena api dari obor yang dilempar oleh para preman bayaran dan juga akibat terkena lemparan benda tumpul lainnya.

"Ada lima petugas kita yang mengalami luka ringan," katanya sesaat lalu, Rabu (8/6)

Fauzy mengatakan saat patroli, petugas hanya menggunakan kapal patroli berukuran sedang yang biasa mereka gunakan untuk patroli BC 1508 rutin. Hal ini membuat kapal mereka tidak mampu memaksa iring-iringan kapal GT30 bermuatan masing-masing sekitar 50 ton barang seludupan berupa ballress pakaian bekas untuk berhenti. Apalagi, massa berjumlah ratusan orang yang mengawal kapal tersebut terus melempari kapal petugas menggunakan obor dan petasan.

"Kalau kita kebetulan menggunakan kapal besar yang membawa water canon mungkin bisa. Ini kebetulan bukan kapal besar yang turun jadi 1 kapal melawan 3 kapal, nggak imbang," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, kapal patroli milik Bea dan Cukai Teluk Nibung diserang oleh ratusan preman bayaran yang mengawal kapal pembawa barang seludupan ke Sumatera Utara. Penyerangan ini terjadi di Bagan Asahan saat petugas hendak menghentikan iring-iringan kapal penyeludup.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel