Tim Labfor Belum Selidiki Kebakaran Rumah Pesanggrahan Walikota Binjai

Rumah panggung (pesanggrahan) tempat Walikota Binjai, H M Idaham SH Msi, beristirahat guna menghilangkan penat masih menjadi trending topik (pembicaraan hangat) ditengah tengah masyarakat.

Dari warung ke warung, warga menduga ada orang yang sengaja membakar rumah yang berada di Jalan Gunung Sibayak, Lingkungan II  (kampung genjer), Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan.

"Ya, sampai sekarang sepertinya belum tahu penyebab kebakarannya, Bisa jadi rumah itu diduga sengaja dibakar," celoteh beberapa warga membicarakan perihal kebakaran itu.

Sebab, menurut warga yang berbincang disalah satu warung Jalan Samanhudi, Kelurahan Binjai Estate, Kecamatan Binjai Selatan, Lokasi rumah yang bisa dibongkar pasang dan menyerupai rumah yang ada ini dipagar serta dijaga.

"Kalaupun katanya korseling listrik, saya kira tidak mungkin. Masak rumah seorang pejabat tidak lengkapi pengamanan listrik, Sedangkan rumah biasa saja kalau ada korseleting listrik langsung balik stutnya. Konon lagi rumah pejabat???," tanya pria bertubuh kekar ini mengaku bernama Kusmo.

Sayang, dua hari melakukan penyelidikan kasus rumah pesanggrahan milik Walikota Binjai H M Idaham SH Msi, yang terbakar, masih misteri dan seolah terkesan lamban, Sebab, hingga kini tim labfor tak kunjung turun meski sudah disurati.

"Belum tahu penyebabnya, soalnya tim labfor belum juga turun. Sudah kita surati kok tim. Kalau saksi baru dua kita periksa," tegas Kasat Reskrim Polres binjai, AKP Bambang Tarigan, Selasa (7/6), sembari mengakui jika penjaga rumah memang sempat mendengar suara kaca pecah.

Adapun kerugian materi yang di taksir sebesar RP 150.000.000- ( seratus limapuluh juta ) dengan perincian 1 unit rumah panggung Berbentuk Adat melayu ukuran 8 X 10 M, terbuat dari kayu. Barang yang berada didalam berupa 2 unit Ac, 1 unit Kulkas, 1 unit dispenser, 1 unit TV, 1 buah lemari, 1 buah spring bed dan 1 set kursi tamu terbuat dari kayu.

Rumah panggung tersebut  berdiri diatas lahan lebih kurang 2 Ha dan di kelilingi oleh tembok batako setinggi 2,30 M  dan terdapat 1 pintu pagar setinggi 2,30 M untuk akses keluar masuk.[rgu]