Sebagai salah satu bakal calon gubernur DKI, Teguh Santosa ikut memonitor perkembangan isu di Jakarta. Khususnya terkait kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mewajibkan ketua RT/RW melaporkan Qlue tiga kali sehari.
"Seharusnya Ahok bisa menangkap ketidakpuasan RT/RW. Lalu, menjadikannya sebagai energi positif, bukan emosi. Itu (emosi), bisa memperbesar fron perlawanan terhadap Ahok," ujar Teguh ketika menghadiri peringatan hari lahir Bung Karno yang ke-115 di Aula Ir. Soekarno, Universitas Bung Karno (UBK) di Jalan Kimia, Jakarta, Senin malam (6/6).
Selain itu, Teguh juga menyarankan Ahok untuk menerapkan pendekatan persuasif terhadap ketua RT/RW. Pasalnya, komunikasi yang kurang terjalin baik antara kedua pihak, diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya perlawanan dari pihak RT.
"Ini masalah komunikasi yang tidak baik. Ada keengganan RT/RW dipimpin karakter seperti Ahok. Kalau pakai gaya santun pasti bisa diajak komunikasi," imbau wakil Rektor Universitas Bung Karno tersebut.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA