Menghadapi bulan Ramadhan 2016 kalangan kelas menengah ke bawah, seperti buruh, petani, nelayan, kelompok pekerja informal dan pegawai rendahan masih mengalami nasib yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Yaitu, harga daging sapi dan kebutuhan pokok masih tetap tinggi.
"Saya mendesak agar Pemerintah Presiden Joko Widodo jangan hanya lips service belaka mampu menurunkan harga daging sapi dan kebutuhan pokok lainnya. Pemerintah harus segera menggelar operasi pasar untuk menekan kenaikan harga daging sapi, telur dan kebutuhan pokoknya," kata Analis politik & HAM Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga, beberapa saat lalu (Senin, 6/6).
Beberapa waktu yang lalu, Presiden Jokowi berjanji akan menurunkan harga daging sapi dan kebutuhan pokok lainnya.
"Sudah saatnya Pak Jokowi jangan hanya marah'marah melihat kondisi harga bahan pokok yang masih tinggi tersebut. Sudah seharusnya Pak Jokowi harus segera kerja memerintahkan aparat di bawahnya seperti kementrian perdagangan, industri, bulog dan seluruh pemerintah daerah untuk segera bekerja mengendalikan harga kebutupemerinta," sebut Andy.
Bila perlu, lanjut dia, pusat-pusat keramaian, kawasan tempat tinggal buruh, petani, nelayan dan pekerja informal merupakan sasaran Jokowi untuk menggelar operasi pasar agar harga kebutuha pokok, dan daging sapi dan telur dapat dikendalikan.
"Dan bila perlu, Polisi dan TNI diikutsertakan dalam menggelar operasi dan penindakan untuk penimbun harga kebutuhan bahan pokok, agar rakyat dapat dengan khusuk menjalankaa ibadah bulan suci Ramadhan," demikian Andy.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA