Tradisi nyekar (berziarah ke makam leluhur) dengan membawa bunga, menjadi ciri khas tersendiri bagi umat muslim guna menyambut bulan Ramadhan.
Di desa Paya Bengkuang, Kecamatan Gebang, Langkat, tradisi nyekar masih dilestarikan sampai saat sekarang ini. Tradisi inipun menjadi berkah tersendiri bagi penjual bunga diseputar TPU dengan luas sekitar 400 meter tersebut.
Siwok, salah seorang ibu rumah tangga yang menjual bunga di lokasi pekuburan tersebut, mengaku hasil penjualannya jauh lebih besar dibanding hari biasanya.
"Alhamdulillah rejeki bertambah menjelang puasa, lumayan bisa bantu suami mencari rejeki buat tambahan ekonomi," ujarnya.
Hal yang sama dialami pedagang bunga lain, Anto, seorang pelajar SD merasa senang karena mendapat penghasilan lebih buat uang jajannya.
"Lumayan om, kami dapat keuntungan 500 setiap bungkus bunga yang berhasil kami jual, daripada kami main main, mending jualan, kan lumayan buat jajan," ungkapnya.
Pantauan medanbagus.com, pemakaman umum yang di peruntukkan buat dua desa tersebut, mulai kemarin sudah banyak peziarah yang datang untuk melihat kuburan leluhur mereka.
Para peziarah itu sendiri, memilih membeli bunga yang telah di jual di sepanjang jalan pekuburan dengan harga rata rata 3000 rupiah perbungkusnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA