Perguruan Tinggi PGRI Gandeng Uni Eropa Tingkatkan Mutu Pendidikan

Perguruan Tinggi PT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bersikeras meningkatkan kualitas mereka. Karena dengan begitu, Perguruan Tinggi PGRI bisa menghasilkan lulusan yang bisa berkompetisi secara global.

Dalam meningkatkam kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi PGRI seluruh Indonesia, setiap tahunnya PGRI menyelenggarakan rapat koordinasi kepada para rektor di perguruan tinggi PGRI se-Indonesia.

Plt. Ketua Umum PGRI Unifah Rasidi menuturkan adanya kampus PGRI untuk bisa memenuhi kebutuhan akan guru.

"Perguruan tinggi hadir PGRI hadir dari sebuah kebutuhan. Kami ingin memenuhi kebutuhan para guru yang ingin meningkatan kualitas akademiknya," ungkapnya kepada wartawan di Hotel Ambhara, Jakarta, Kamis (2/6).

Selain itu, PGRI juga hadir untuk bisa mengembangkan misi dalam membantu pemerintah untuk memdidik bangsa. Semua perguruan tinggi yang ada di PGRI bukan hanya harus memenuhi standar pendidikan tapi juga harus melampauinya.

"Melalui rakor ini perguruan tinggi yang ada bisa saling bertukar pengalaman. Sekaligus di rakor ini mereka saling menandatangani MoU," ujar Unifah.

Unifah menambahkan, setiap perguruan tinggi memiliki pertumbuhannya yang berbeda-beda. Karena itu, perguruan tinggi PGRI ini perlu untuk membagi kekuatan mereka.

"Kami menyadari jika setiap perguruan tinggi pertumbuhannya berbeda-beda. Karena itu, kami harus terus mengembangkan diri," katanya.

Guna meningkatkan mutu pendidikan tersebut, ada berbagai program yang diselenggarakan PGRI bersama dengan Uni Eropa.

"Jadi, kami memiliki tim internasional dan memiliki program yang diinisiasi dengan Uni Eropa," ungkapnya.

Salah satu program yang dijalankan antara lain, International Credit Mobility. Kemudian perguruan tinggi baik di Indonesia maupun Eropa juga bisa saling belajar.

"Selain itu, juga untuk institutional building, pengembangkan kampus, dan kurikulum development," ujar Unifah.

Selain itu, setiap perguruan tinggi PGRI juga perlu membentuk tim khusus untuk perwakilan kampus mereka.

"Karena, itu MoU-nya sudah dibicarakan," demikian Unifah. [hta/rmol]