post image
KOMENTAR
Segudang pengalamannya belajar dan bertugas di luar negeri akan menjadi modal Teguh Santosa dalam membangun Jakarta yang Adil dan Manusiawi.

Hari ini, bakal calon gubernur yang mewakili kalangan jurnalis dan akademisi itu mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di markas DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta (Kamis, 2/6).

Ia menjalani wawancara dengan sejumlah panelis yang terdiri dari perwakilan ulama, anggota DPRD, perwakilan pemuda dan pengurus DPW PKB DKI Jakarta.

Mendengar pemaparan Teguh, ada panelis yang menganggapnya ingin mengubah Jakarta menjadi "Singapura Baru". Tetapi, hal itu langsung disanggah Teguh.

"Saya luruskan, ini bukan bermaksud untuk bikin Singapura baru atau Kuala Lumpur baru di Jakarta. Tapi hanya membandingkan sebagai keterwakilan," urai Teguh saat proses wawancara.

Menurut alumni Singapore International Foundation (SIF)-ASEAN Fellow itu, Jakarta sudah sangat tertinggal dari ibukota sejumlah negara di dunia.

"Jakarta itu sejatinya harus bersaing dengan kota-kota besar di luar negeri. Tapi level Jakarta tidak diperhitungkan di luar negeri," beber jebolan University of Hawaii at Manoa (UHM) tersebut.

Teguh mencontohkan proses pembenahan suatu daerah di desa Gamcheon, lokasi pengungsi saat perang saudara melanda Korea medio 1950-1953. Hingga tahun 2009 desa yang terletak di lereng bukit itu masih desa tertinggal dan kumuh.

"Kini Gamcheon dikenal sebagai Santorini dari Korea, Desa Lego, dan Machu Picchu dari Korea karena keindahannya. Revitalisasi tanpa harus melakukan penggusuran," terang Wakil Rektor Universitas Bung Karno tersebut.

Untuk itu, Teguh berencana mengembalikan pemahaman bahwa demokrasi membutuhkan keterlibatan semua stakeholder.

Rakyat harus terlibat secara aktif, dan tidak ada dominasi apalagi glorifikasi seolah-olah hanya ada satu aktor tunggal dalam pembangunan.

Hanya dengan pemahaman demokrasi yang benar, gagasan-gagasan besar dalam pembangunan bisa diwujudkan. Sementara arogansi dalam proses pengambilan kebijakan akan mengorbankan rakyat," demikian Teguh Santosa.

Teguh membawa tagline "Teguh24 Jam" dalam pencalonannya. Ia berjanji pemerintahan di eranya nanti akan bekerja 24 jam sehari bagi rakyat tanpa menutup mata satu detik pun.
 
Selain itu, Teguh berjanji menerapkan 24 program kerja unggulan untuk menjadikan Jakarta adil manusiawi (JAM).[rgu/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa