Bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi tiba, membuat para pedagang musiman bermunculan untuk menjajakan makanan khas berbuka puasa.
Kolang kaling salah satunya, makanan khas buka puasa dan Idul fitri sudah mulai di bermunculan di sebagian pasar tradisional, bahkan permintaan buah dari pohon aren ini biasanya mulai melonjak memasuki awal Ramadhan.
Seperti yang terjadi di kecamatan selesai, kabupaten Langkat, timbunan buah kolang kaling yang sudah di turunkan dari pohonnya terhampar hingga berton ton banyaknya.
Hal tersebut di karenakan permintaan para pembeli yang cukup tinggi, di karenakan harganyapun sangat terjangkau, serta di sukai warga sebagai menu berbuka puasa.
Proses pengolahannya sendiri tergolong sederhana, buah yang berwarna hijau ini direbus kedalam wadah selama lebih kurang 2 jam, setelah warnanya menguning kemudian di tiriskan hingga dingin, lalu di kupas dan diambil buahnya yang berwarna putih.
Biji buah kolang kaling kemudian di tumbuk dengan menggunakan kayu agar buah tersebut melebar dari bentuk aslinya, untuk selanjutnya di rendam di dalam air untuk menjaga citarasanya.
Salah seorang pedagang kolang kaling yang bernama Fatimah, mengakui dalam menyambut bulan Ramadhan, permintaan kolang kaling pasti meningkat.
"Setiap Ramadhan dan menjelang Idul fitri, permintaan kolang kaling pasti meningkat, setiap hari biasanya kami harus menyiapkan lima ton buah kolang kaling," ucapnya.
"Biasanya perkilo kami jual dengan harga enam ribu," sambung Fatimah sembari terus memasak buah kolang kaling.
Untuk pemasaran buah kolang kaling miliknya, selain di pasar tradisional yang ada, biasanya Fatimah juga memasarkan ke sejumlah kota seperti Batam, Aceh, Jakarta hingga ke Malaysia.
Sementara itu, sejumlah pengrajin buah kolang kaling mengaku pekerjaan yang di lakoninya tersebut mendapat keberkahan tersendiri bagi dirinya dan keluarganya.[rgu]
KOMENTAR ANDA