Dua korban terakhir terkena awan panas Sinabung Cahaya br Tarigan (55) dan Cahaya Sembiring Milala (75) tak mampu bertahan akibat luka bakar mencapai 60 persen yang mereka alami. Keduanya meninggal dunia dalam perawatan di RSUP H Adam Malik Medan setelah menjalani perawatan sekitar seminggu.
Pertolongan yang dilakukan tim medis termasu mengamputasi kaki Cahaya br Tarigan ternyata tidak mampu memberikan hasil maksimal. Ia dinyatakan meninggal pada Senin (30/5) petang.
"Iya benar, pasien atas nama Cahaya br Tarigan telah meninggal dunia sekitar pukul 18.00 WIB kemarin," kata Khairul, Humas RSUP H Adam Malik, Selasa (31/5).
Jenazah korban menurut Khairul langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Sudah dibawa pulang, sekitar pukul 22.00 WIB," jelas Khairul.
Sehari sebelumnya, Cahaya Sembiring Milala (75) juga meninggal dunia. Dengan demikian seluruh korban terkena awan panas erupsi Sinabung pada Sabtu (21/5) lalu pada akhirnya meninggal dunia. Seluruh korban merupakan penduduk Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Mereka nekad kembali ke perkampungan mereka yang masuk dalam radius zona merah atau berbahaya karena dorongan ekonomi.[rgu]
KOMENTAR ANDA