Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Ferry Mursyidan Baldan, mengajak para mahasiswa turut berperan aktif dalam sosialisasi kebijakan pertanahan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
"Kami mengajak perguruan tinggi untuk bekerja sama melalui program KKN untuk membantu masyarakat melakukan sertifikasi tanah-tanah mereka," ujar Ferry saat menyampaikan kuliah umum bertema "Integrasi Penyelenggaraan Tata Ruang dan Pertanahan", di Gedung Rektorat Universitas Bengkulu, Bengkulu, Jumat (27/5)
Menurutnya, kesadaran di tengah masyarakat khususnya di pedesaan terkait pentingnya sertifikasi lahan harus dibangun. Selain sebagai pengakuan atas kepemilikan, sertifikat tanah bisa memiliki nilai ekonomis bagi pemiliknya.
"Karena KKN itu di desa, mahasiswa bisa membantu kita untuk melakukan sosialisasi soal pertanahan, serta memetakan wilayah mana yang masyarakatnya masih belum memiliki sertifikat, baik rumah maupun lahan-lahan pertanian. Kami siap bekerjasama," ungkapnya.
Dia juga berharap agar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mengambil peran advokasi untuk penyelesaian konflik pertanahan.
Lebih lanjut dirinya menegaskan bahwa sertifikasi lahan, khususnya lahan produktif menjadi penting sebagai langkah antisipasi terjadinya alih fungsi lahan. Ditegaskan, tanah harus dikelola dan dimanfaatkan untuk mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Alih fungsi lahan disebabkan karena adanya pemahaman ekslusifitas kepemilikan lahan, ini yang harus diakhiri. Perlu dibangun pemahaman baru soal pemanfaatan lahan," tegasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Bengkulu, Ridwan Nurazi, menyatakan siap membantu Kementerian ATR/BPN untuk menyelesaikan masalah pertanahan. Selain itu, dari sisi akademisi, pihaknya memiliki SDM-SDM yang kompeten untuk membantu kebijakan pemerintah. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA