post image
KOMENTAR
Fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) umum di Jalan Tuanku Imam Bonjol, Gang Melati, Lingkungan III, Kelurahan Setia, Kecamatan Binjai Kota, tepat di tepi Sungai Bangkatan, terkesan terbengkalai.

Pasalnya proyek tahun anggaran 2015 senilai Rp 320 juta itu, hingga kini belum bisa digunakan masyarakat, menyusul belum dilengkapinya beberapa sarana pendukung, terutama masalah ketersediaan air dan aliran listrik.

Rizki (34), salah seorang warga setempat, mengaku kecewa. Sebab ketiadaan fasilitas MCK umum membuat masyarakat tetap menerapkan pola hidup tidak sehat, karena lebih memilih mandi, mencuci, dan buang air di sungai.

"Pada dasarnya, kami hanya mengharapkan adanya perhatian dari Pemerintah Kota Binjai, agar agar bangunan MCK ini bisa cepat digunakan masyarakat. Jangan sampai ini jadi proyek sia-sia," terang ayah satu anak itu.

Keluhan serupa juga ditunjukan Imran (36), warga lainnya. Bahkan dia menilai kinerja Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Binjai sangat mengecewakan, karena dianggap tidak mampu melaksanakan dan mengawasi pengerjaan itu dengan baik.

"PU itu cuma bisa janji. Sebab mereka sempat bilang, (bangunan MCK) itu akan segera diselesaikan. Paling lama di bulan April kemarin. Tapi sampai sekarang, tidak juga ada realisasinya," seru Imran.

Terpisah, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Binjai, Ridho Indah Purnama, menyatakan, pihaknya sudah optimal mengupayakan percepatan penyelesaian bangunan MCK umum terkait.

Dia justru berkilah, penghambat utama penyelesaian pekerjaan pembangunan fasilitas MCK umum itu, karena sang ketua kelompok swadaya masyarakat (KSM) dalam proyek terkait, yakni Jamal, dianggapnya tidak mampu bekerja dengan baik.

"Kita sudah optimal. Justru yang salah itu, Ketua KSMnya. Sudahlah pekerjaannya tidak selesai, sekarang dia malah melarikan diri. Padahal seluruh biayanya itu sudah kita setor ke rekening mereka," terangnya.

Menyikapi kekecewaan dan tuntutan masyarakat agar fasilitas MCK umum terkait bisa segera digunakan, Ridho mengaku pihaknya sudah mulai melakukan perbaikan dan penambahan beberapa sarana pendukung.

"Sudah kita upayakan. Sebab kemarin itu kita sudah daftarkan pemasangan meteran listrik ke PLN, dengan menyetorkan biaya administrasi Rp 1,5 juta. Kemungkinan setelah itu, kita upayakan buat sumur bor," jelasnya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel