Segenap warga Korem 022/PT yang terdiri dari para Prajurit, PNS dan ibu-ibu Persit KCK serta warga sekitar Makorem 022/PT menghadiri Acara Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1437 H, Kamis (26/5), bertempat di Masjid Asy Syuhada Makorem 022/PT Jl. Asahan Km 3,5 P. Siantar.
Peringatan Isra’ Mi’raj Tahun 1437 H kali ini menghadirkan penceramah Al Ustadz H. Ikhwan Nasution, LC. Adapun Tema yang diusung adalah “Dengan Hikmah Peringatan Isra’ Mikraj Nabi Muhammad SAW Kita Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Guna Meningkatkan Loyalitas, Moralitas dan Integritas Sebagai Landasan Dalam Mewujudkan TNI Yang Kuat, Profesional dan Dicintai Rakyat”.
Acara diawali dengan lantunan ayat suci Al Qur’an yang dibacakan oleh Qori’ah Pelda (K) Herliana Bintalrem 022/PT. Kegiatan ini dihadiri oleh Kasrem 022/PT, Dandenbekang 01.44.03, Wadandenpal 01.12.01, Wadandenhubrem 022/PT, Pakumrem 022/PT, Kapenrem 022/PT, Ketua Persit KCK koorcabrem 022 PD I/BB, para Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS serta Persit KCK.
Danrem 022/PT Kolonel Inf Toto Nurwanto, S.I.P., M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa ada dua hal penting yang patut diteladani setiap memperingati Isra’ Mikraj, pertama, mengenang perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam, utamanya dalam menegakkan shalat, dan kedua meneladani perjuangan-Nya yang amat berat untuk membangun umat melalui transformasi spiritual dan sosial.
Shalat merupakan gambaran loyalitas yang solid dan konkret serta meng-gambarkan kepatuhan seorang hamba kepada sang penciptanya, karena sholat merupakan sarana bagi seorang hamba untuk bersyukur dan berdialog kepada Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. Transformasi spiritual mengajarkan kita semua untuk senantiasa taat, tunduk, dan patuh kepada apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Mencermati hal itu, Danrem 022/PT mengajak seluruh hadirin, untuk memetik hikmah dari peringatan Isra Mikraj, sebagai upaya pembersihan hati dan kejernihan berpikir untuk meningkatkan keikhlasan serta semangat pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga tugas pokok yang menjadi tanggungjawab sesuai peran dan fungsi kita dapat dilaksanakan dengan baik.
Sementara itu, Al Ustadz H. Ikhwan Nasution, LC.selaku penceramah yang dengan penuh semangat menyampaikan bahwa peringatan Isra Mi’raj merupakan inti dari perjalanan Nabi Muhammad Rasulullah SAW dalam perjalanan menghadap Allah SWT untuk menerima perintah untuk melaksanakan Sholat lima waktu, sebagai benteng utama yang membimbing manusia menuju kemuliaan serta menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar untuk mencapai kecintaan dan keberkahan Allah SWT semata.
Kemudian dikatakan, Bulan Ramadhan merupakan momentum agung dari ladang-ladang yang sarat dengan keistimewaan, satu masa yang menjadi media kompetisi bagi para pelaku kebaikan dan orang-orang mulia. Dalam bulan ramadhan ini, sebenarnya umat Islam sedang menjadi kepompong, seperti ulat yang akan berubah menjadi kupu-kupu.
Tentu harus ada proses tarbiyah atau pendidikan agar kepompong itu bisa berubah menjadi kupu-kupu yang berwarna indah, enak dipandang dan disukai siapa saja yang melihatnya.
Kenapa kita tak memanfaatkannya untuk merubah diri kita menjadi lebih baik. Berusaha dengan sepenuh hati mengisi hari-hari di bulan yang istimewa ini dengan sesuatu yang bermakna hakiki, agar bisa mendapat Rahmat dari Allah SWT.[rgu]
KOMENTAR ANDA