post image
KOMENTAR
Satu dari dua orang korban kritis akibat erupsi Sinabung terpaksa menjalani operasi untuk mengamputasi kedua kakinya di RSUP H Adam Malik Medan. Korban atas nama Cahaya Beru Tarigan (73) warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo harus kehilangan kedua kakinya karena sudah mengalami kondisi yang sangat parah.

"Untuk ibu Cahaya yang mengalami luka bakar 60 persen, kedua kakinya sudah diamputasi kemarin, Selasa (24/5). Karena pada saat masuk rumah sakit ini kondisi kakinya sudah hangus atau gosong. Sehingga, terpaksa harus diamputasi," ungkap Dr Utama Abdi Tarigan SPBP, selaku Dokter Penanggung Jawab Pasien RSUP H Adam Malik kepada wartawan di Medan, Rabu (25/5)

Tim medis sebelumnya sudah berusaha melakukan pertolongan kepada korban. Namun kondisi kaki korban yang sangat parah tidak memungkinkan lagi untuk tindakan lain selain melakukan amputasi. Sebelum operasi, tim medis juga menurutnya sudah mendapat persetujuan dari pihak keluarga mengenai tindakan medis yang dilakukan tersebut.

Pasca operasi, kondisi pasien menurutnya sudah semakin membaik.

"Kita sudah berusaha semaksimal mungkin dan saat ini sudah stabil," tuturnya.

Diketahui Cahaya beru Tarigan ikut menjadi korban semburan awan panas Sinabung pada Sabtu (21/5) lalu di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Dalam peristiwa tersebut, 7 orang meninggal dunia dan dua kritis. Seorang korban kritis lainnya saat ini juga menjalani perawatan di ruang ICU RSUP H Adam Malik atas nama Cahaya Sembiring Meliala (75).

Sedangkan 7 korban tewas yakni Karman Meliala (60 Tahun), Irwansyah Sembiring (17 Tahun), Nanin Boru Sitepu (50 tahun), Leo Perangin-angin (25 Tahun), Mulip Ginting (45 Tahun), Ersada Ginting (55 Tahun) dan Ibrahim Sembiring (51 Tahun).[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel