Dibutuhkan kemandirian dan kreatifitas yang tinggi bagi masyarakat untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Salah seorang anak muda asal Medan, membuktikan kesiapan dan kemandiriannya dalam menghadapai MEA tersebut. Ia adalah Achmad Syarif (22), mampu menghasilkan pundi rupiah lewat kreatifitas melukis di atas kayu.
Memakai label Pawyca Project, anak muda berusia 22 tahun ini sukses mengembangkan bisnis kayu lukis. Saat ini ia mengembangkan bisnis kayu Pawyca Project di Jalan Setia Budi, Pasar VI, Medan.
Syarif menggunakan kayu berjenis jati Belanda sebagai media untuk melukis dengan gambar berbentuk siluet, logo dan lain-lain.
"Sesuai dengan permintaan konsumen, jadi kita harus sesuaikan dengan konsumen kita maunya gambar apa. Apakah logo, tulisan, atau yang lainnya," katanya kepada MedanBagus.Com (23/5).
Berbeda dengan yang lainnya, Pawyca adalah satu-satunya karya yang menggunakan keahlian tangan langsung untuk melukis diatas kayu.
"Produk kami dilukis langsung pakai tangan, gak menggunakan alat cetak apapun. Baru Pawyca yang seperti ini untuk Kota Medan," ujar Syarif..
Tidak hanya meraup keuntungan untuk kantong pribadinya, kreatifitas Syarif juga berhasil mendatangkan keuntungan untuk masyarakat sekitar. Di samping itu, produk kreatifitas Syarif telah merambah pasar luar kota.
"Jadi masyarakat sekitar juga kebagian untung dari bisnis ini, Mereka bantu untuk memotong dan menghaluskan kayu. Saya yang melukis gambarnya. Saya menggunakan media sosial untu promosi. Kadang dari Jawa yang esan, daerah lain juga sudah banyak. Biasanya untuk interior rumah dan hadiah ulang tahun," pungkasnya. [hta]
KOMENTAR ANDA