post image
KOMENTAR
Dua hari usai erupsi, kemarin, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa nekat masuk zona merah Gunung Sinabung. Kedatangan Khofifah bertujuan menjenguk pengungsi, sekaligus melihat langsung kondisi pasca letusan. Sementara Puan Maharani sebagai Menko yang membidangi kesejahteraan masyarakat justru tak terlihat. Ke mana Puan?

Seperti diketahui, Gunung Sinabung meletus disertai luncuran awan panas pada Sabtu (21/5) lalu, sekitar pukul 16.48 WIB. Awan panas menyambar warga di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat.

Desa Gamber berada dalam radius lima kilometer dari puncak gunung sehingga masuk dalam zona merah. Para warga diyakini tengah bertani ketika awan panas meluncur. Tujuh orang dinyatakan tewas.

Kemarin, Khofifah nekat masuk ke zona merah tersebut. Khofifah masuk ke radius 4 kilometer dari puncak Gunung Sinabung itu untuk meninjau langsung kondisi di lokasi yang telah ditutup. Dia juga memberikan dukungan moril kepada petugas keamanan yang berjaga di portal masuk zona bahaya tersebut.

Mengunjungi daerah yang diliputi abu vulkanik cukup tebal itu, Khofifah didampingi Bupati Karo Terkelin Sembiring Brahmana, Dandim 0205/TK Letkol (Inf) Agustatius, Kapolres Karo AKBP Pangasian Sitio, Kepala BPBD Karo serta sejumlah pejabat Pemprov Sumut dan Pemkab Karo.

Khofifah mengimbau agar masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak masuk ke zona bahaya. "Kita tidak ingin ada lagi korban," ujar Khofifah.

Khofifah meminta seluruh stakeholder di Kabupaten Karo untuk terus menyosialisasikan kepada masyarakat terkait ancaman keberadaan di zona bahaya, dan melarang masyarakat beraktifitas secara penuh di zona tersebut.

"Aktifitas gunung ini tidak bisa ditebak. Jadi masyarakat jangan berspekulasi," tegasnya.

Setelah meninjau zona merah, Khofifah menemui alih waris korban korban erupsi di Pendopo Rumah Dinas Bupati Tanah Karo, Kabanjahe, Sumatera Utara.

Dalam dialognya, Khofifah menyatakan belasungkawanya kepada keluarga korban.

"Terima kasih Bupati dan Wakil Bupati saya hadir di sini ingin menyampaikan rasa duka yang mendalam," ujar Khofifah.

Dia sempat memeluk seorang perempuan yang menangis. "Yang sabar ya, bu," ujar Khofifah sambil mengelus punggungnya. Si ibu mengangguk-angguk sambil terisak.

Khofifah juga memberikan santunan. Masing-masing diberikan santunan uang tunai Rp 15 juta. Sedang untuk korban yang menderita luka-luka akan mendapatkan santunan sebesar Rp 2,5 juta.

Khofifah juga mengunjungi lokasi pengungsian di Gedung Serba Guna Moderamen GBKP Simpang Enam, Jaan Meriam Ginting, Kabanjahe.

Jumlah pengungsi yang ada di tempat itu sebanyak 1.519 jiwa yang terdiri dari 420 kepala keluarga. Seluruh pengungsi di GBKP Simpang Enam Kabanjahe tersebut berasal dari Desa Sigarang-garang, Kecamatan Simpang Empat dan telah menempati lokasi tersebut setahun lebih.

Di Twitter, sejumlah netizen mempertanyakan ketidakhadiran Puan di lokasi bencana Sinabung. Mereka menilai, penanganan pengungsi tidak berjalan dengan baik karena kurangnya perang Menteri Puan.

"Kenapa solusi untuk Sinabung tidak berjalan baik, karena Menko Puan Maharani tidak menjadi leader mempercepat solusi," ucap @AndiArief, eks stafsus SBY. "Pemerintah harus segera turun tangan atasi pengungsi Sinabung. Ini tugas Menko Puan," imbuh @ibnupurna.

Selama enam tahun terakhir, aktivitas Gunung Sinabung nyaris tak pernah absen setiap tahun. Juni 2015, awan panas dan muntahan dengan kecepatan tinggi meluncur ke lereng gunung sehingga sebanyak 3 ribu orang diungsikan. Setahun sebelumnya, 15 orang meninggal. Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Gunung Sinabung telah berada pada tingkat awas sejak Juni 2015.[rgu/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa