Jelang bulan puasa, selain harus menghadapi lonjakan harga kebutuhan sembako, warga di Medan juga dituntut untuk menguras energinya dalam hal melontarkan sumpah serapah kepada Perusahaan Lstrik Negara (PLN).
Pasalnya, seperti tahun-tahun sebelumnya, jelang bulan suci Ramadhan tahun ini PLN pun kembali berulah dengan memadamkan listrik.
Dengan berdalih mengalami krisis listrik di Wilayah Kota Medan dan sekitarnya, PLN terkesan sengaja memancing emosi warga.
"Kok krisisnya setiap jelang dan bulan puasa? Main mati seenaknya. Mau apanya PLN ini sebenarnya?" ujar Wahyuni warga Km 10, Medan-Binjai.
Kepada MedanBagus.Com, Wahyuni mencurahkan isi hatinya atas perlakuan PLN yang satu dasawarsa ini terkesan memancing kemarahan umat yang sedang bersiap menjalankan ibadah puasa.
"Kurang ajarnya Bang, begitu mau (sholat) maghrib, di situ pula dia padam. Terus bergelombang matinya. Kayak ombak di laut. Di sini mati, di sana hidup. besok di sini hidup, sana yang mati," lanjut Wahyuni.
Keluhan Wahyuni itu pun disambut saudara senasib sepenanggungannya. Lukman Hakim, warga Desa Paya Roba, Deli Serdang juga mengeluhkan kelakuan PLN.
"Kalau sudah jadi tradisi begini, ini sepertinya memang sudah skenario pelecehan. Krisis listrik kok di bulan puasa aja? PLN nggak usah coba-coba jadi guru tes kesabaran lah!" kata Lukman. [hta]
KOMENTAR ANDA