Salah satu lokasi wisata alam yang sangat indah di Sumatera Utara, air terjun Dua Warna yang baru saja diterpa musibah banjir bandang dan kabar duka meniggalnya 16 jiwa pengunjung dan 5 jiwa belum ditemukan selama ini terdapat praktik pungli. Tidak tanggung-tanggung, jumlah pungli yang dibebankan untuk satu orang pengunjung sebesar Rp. 30.000. Hal tersebut disampaikan Koordinator Aksi Aliansi KABAR DW (Kami Bersama Korban Dua Warna) saat melakukan aksi solidaritas untuk memberikan penghormatan kepada para korban dan menuntut beberapa pihak yang disinyalir menjadi penyebab terjadinya musibah di air terjun Dua Warna, Kamis (19/5).
"Alam tidaklah bersalah dan alam tidak patut untuk disalahkan. Aspek pencegahan dan keamanan seharusnya dapat menghindarkan musibah yang memakan korban. Di kawasan objek wisata dua warna setiap orang dikenakan biaya retribusi sebesar Rp. 25.000 yang dikutip oleh pengelola liar bernama Noel dkk dan di tengah perjalanan kembali dikutip biaya Rp. 5.000 oleh Herman Naibaho dkk," ungkap Bayu Subronto, Koordinator Aksi.
Mengingat sangat diminatinya air terjun Dua Warna oleh banyak penikmat alam, Bayu Subronto menilai total biaya Rp. 30.000 yang dibebankan kepada setiap pengunjung dapat menjadi modal untuk menjadikan lokasi wisata alam tersebut memiliki sarana dan prasarana yang dapat menjamin keselamatan dan kenyamanan.
"Seharusnya dengan biaya sebesar itu sudah sepantasnya lokasi tersebut memiliki sarana dan prasarana seperti pembangunan jembatan penyeberangan yang memadai, alat alarm pendeteksi bencana, alat kelengkapan tanggap darurat, selter, alat sinyal komunikasi, tong sampah, dan pendidikan bagi ranger-ranger yang memandu pengunjung," jelasnya.
Dalam aksi solidaritas tersebut, Aliansi KABAR DW memberikan beberapa tuntutan kepada Kapolda SU, Pemprov SU, dan Pemkab Deli Serdang untuk memeriksa dan menahan pengelola liar yang melepaskan tanggung jawab setelah terjadi musibah yang memakan korban jiwa. [hta]
KOMENTAR ANDA