post image
KOMENTAR
Belum dilunasinya tagihan sewa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik American Power Rent Energy (APR) oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuat Pulau Nias terancam gelap gulita.

Dalam surat terbukanya, Ketua dan Chief Executive Officer APR John Campion mengancam akan menutup pembangkit tenaga listrik yang berdaya 20 megawatt (mw) itu. Tidak hanya menutup, dia juga bahkan mengancam tidak akan meneruskan operasi pembangkit listrik di Pulau Nias.

Menanggapi itu, anggota Komisi VII DPR RI Inas Nasrullah Zubir geram. Karenanya, komisi energi akan segera memanggil pihak PLN untuk mengetahui duduk permasalahan yang terjadi.

"Saya harus konfirmasi PLN dalam RDP, gimana kejadiannya. Sebenernya tidak boleh, jangan ngumpet, ketika listrik rakyat diputus swasta, negara jangan ngumpet, kita mau tanya," jelasnya ketika dihubungi wartawan, Kamis (19/5).

"Kan gak pernah PLN cerita ke DPR. Kalau gak, ada masalah. Segera lah kita panggil," lanjut Inas.

Tak hanya menyesalkan PLN yang terkesan sembunyi-sembunyi dalam permasalahan tersebut, Inas juga menyesalkan perusahaan energi APR yang hanya karena utang piutang dengan PLN justru mengorbankan rakyat.

"Jangan swasta seenak-enaknya putusin. Tapi bukan main putus, yang persoalan PLN, rakyat jangan dikorbankan," sesalnya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel