Terbakarnya pasar Tavip Binjai pada Minggu (8/5), malam, membawa kesedihan bagi ratusan pedagang yang sebelumnya berjualan di pasar tersebut.
Mereka secara beramai ramai akan mengadukan ke Polres Binjai, tentang adanya indikasi yang tidak wajar terhadap kebakaran tersebut.
Ratusan pedagang tersebut dalam surat laporannya meminta kepada Kapolres Binjai agar menyelidiki kasus terbakarnya Pasar Tavip Binjai karena mereka anggap tidak wajar juga memeriksa oknum yang berwenang dengan pengelola Pasar Tavip Binjai.
Salah satunya Madya, pedagang ini merasa mempunyai hak pengelolahan kios selama 25 tahun.
"Kami masih mempunyai hak pengelolahan kios selama 25 tahun terhitung sejak 1 Juni 1996 dan akan berakhir lima tahun lagi, ujar Madya didampingin beberapa pedagang.
Sementara itu Tiagu Rajin (56), salah seorang pedagang Pasar Tavip Binjai mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan surat pengaduan ke Kapolres Binjai, surat ini ditanda tangani ratusan pedagang Pasar Tavip Binjai yang menjadi korban kebakaran, dan surat ini juga ditembuskan kepada Kapolri, Kapoldasu, Ketua DPR RI, Walikota Binjai serta Ketua DPRD Kota Binjai, ujar Tiagu Rajin.
"Kami para pedagang saat ini masih bingung, karena Pemko Binjai belum ada menyediakan tempat bagi kami para korban kebakaran Pasar Tavip Binjai, sementara saat ini kami dilarang untuk berjualan di sekitar lokasi, apalagi saat ini Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai melalui Surat 800-2718 telah melarang kami para pedagang untuk berjualan di area lantai I dan II pasar Tavip, karena berdasarkan surat Kepala Dinas PU Kota Binjai No 800 – 3644 tanggal 12 Mai 2016 menyatakan bangunan Pasar Tavip Binjai tidak layak di fungsikan lagi, inilah menjadi pertanyaan besar bagi kami para pedagang kenapa secepat itu pihak Pemko Binjai mengeluarkan surat himbauan itu", ujar Tiagu.
Kadis Pendapatan Daerah Kota Binjai, Tobertina SH saat hendak dikomfirmasi seputar masalah ini tidak berhasil ditemui di kantornya, menurut stafnya beliau sedang tidak berada di kantor dan lagi mengikuti rangkaian kegiatan HUT Kota Binjai, bahkan saat dihubungi melalui telepon selulernya juga tidak dapat terhubung. [hta]
KOMENTAR ANDA