Selain eksekutif, legislatif memiliki peranan penting dalam membangun gerakan nasional gemar membaca.
Demikian disampaikan anggota Komisi X DPR, Puti Guntur Soekarno, saat memberi sambutan dalam acara Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca di Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2016, di Islamic Center Kabupaten Pangandaran, kemarin. Komisi X sendiri merupakan mitra kerja Perpustakaan Nasional yang telah berperan aktif dalam terbentuknya UU 43/2007 tentang Perpustakaan.
Kemiitraan DPR dan Perpusnas bertujuan untuk pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca baik di tingkat pusat maupun daerah. Namun demikian, Puti tidak menutup mata bahwa hingga saat ini apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan masih rendah. Tak hanya itu, minat cendekia untuk menulis juga masih rendah.
"Rendahnya minat baca masyarakat juga disebabkan karena harga buku mahal, lalu ketersediaan buku juga masih terbatas apalagi yang berkualitas," imbuhnya.
Apresiasi masyarakat masih rendah diperparah dengan belum semua jenis buku tersedia untuk semua jenjang dan satuan pendidikan, bahkan distribusi buku tidak merata ke setiap daerah.
Lebih lanjut, cucu Proklamator RI Bung Karno itu menekankan diperlukan pengembangan kemampuan pemustaka sesuai kultur masyarakat. Perlu pemetaan dan indentifikasi wilayah atau kajian perpustakaan berbasis wilayah dan pemberdayaan dan kerjasama masyarakat lokal baik itu LSM, komunitas baca atau pencinta buku.
Di sisi lain, Puti juga mengingatkan bahwa tantangan lainnya yang tidak bisa dianggap sebelah mata yakni harus ada terobosan yang luar biasa agar perpustakaan menjadi tempat yang menarik sehingga perpustakaan sekaligus menjadi land mark yang patut dibanggakan dan diminati publik.
"Selain itu, harus memiliki marketing sensitivity untuk menarik minat masyarakat untuk berkunjung. Bagaimanapun juga perpustakaan harus menyesuaikan diri dengan dinamika teknologi yang berkembang dalam masyarakat," ucapnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA