Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar dalam Munaslub di Bali mendatang akan berlangsung cukup meriah karena menampilkan delapan orang kandidat yang telah lolos dalam ajang kualifikasi.
Dari seluruh kandidat, peluang tokoh muda dinilai cukup besar. Hanya saja masih tergantung dari keterbukaan para pemilik 560 suara di internal partai.
"Golkar ini kan parpol paling dewasa di Indonesia, artinya tidak ada tokoh tunggal yang menentukan keputusan organisasi. Semua kader yang sudah memenuhi syarat berpeluang menjadi ketua," jelas pengamat politik, Hendri Satrio, kepada wartawan, Selasa (10/5).
Dari semua kandidat yang ada, lanjut Hendri, Setya Novanto bisa jadi yang paling berat diterima akar rumput karena pernah tersangkut beberapa kasus besar, salah satunya skandal "papa minta saham".
Kandidat lainnya akan lebih mudah diterima seperti halnya politisi muda Aziz Syamsuddin.
"Peluang Aziz tetap ada," tegas pemilik lembaga survei Kedai Kopi ini.
Secara sejarah, biasanya Golkar memilih tokoh yang berasal dari pejabat negara untuk menjadi ketua umum sehingga saingan terberat Aziz adalah Ade Komarudin yang merangkap jabatan sebagai Ketua DPR. Selain itu Mahyudin yang menjabat Wakil Ketua MPR.
Sementara itu Aziz Syamsuddin diyakini dapat membawa Partai Golkar lebih akuntabel dengan kaderisasi yang masif, mampu menghadirkan program yang lebih out of the box dan down to earth sehingga dapat meraih simpati pemilih muda.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA