post image
KOMENTAR
Mengacu kepada AD/ART Partai Golkar untuk menjadi Ketua Umum minimal mengantongi  dukungan 30 persen suara pada Munaslub nanti.

Berdasarkan hal itu, pengamat politik Indo Barometer, M. Qodari memprediksikan dari delapan orang Caketum Partai Golkar yang akan keluar dua atau tiga orang dengan suara terbanyak.

‎Ketiga Caketum tersebut adalah ‎Setya Novanto, Ade Komarudin, dan Aziz Syamsuddin.

"Ketiga calon itu memiliki kans kuat untuk menempati posisi tiga teratas," kata Qodari, Senin (9/5).

Dia beralasan dasar menempatkan ketiga Caketum partai berlambang pohon beringin itu sebagai kandidat terkuat karena dukungan yang diperolehnya hasil kombinasi tiga variabel yang menjadi syarat kemenangan.

"Pada hari ini yang saya amati Setya Novanto, Ade Komarudin, dan Aziz Syamsuddin. Intinya sih tiga elemen tersebut mereka miliki, tentu dengan kadar mereka masing-masing. Ada salah satu calon dengan variabel pertama dia kuat sekali, ada calon yang kuat sekali dengan variabel ketiga, dan seterusnya," kata Qodari.
 
Namun menurut dia, peluang memenangkan kursi Ketum Partai Golkar di Munaslub di Bali yang akan digelar pada 15-17 Mei itu, ditentukan oleh penguasaan atas tiga hal.

Pertama, yang menjadi poin utama adalah dukungan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie.

"ARB masih memiliki pengaruh kuat terhadap pemilik suara di Munaslub. Dia masih menjabat Ketua Umum Partai Golkar. Bagaimana pun disadari atau tidak, semua DPD atau pemegang hak suara masih loyal kepadanya," jelas Qodari.

Kedua, arah dukungan pemerintah. Dia mengatakan, preferensi pemerintah sedikit banyak akan memberi pengaruh terhadap pemenangan. Siapa figur Ceketum yang dinilai diterima dan kurang diterima, akan berdampak pada suara pengurus di daerah.

"Tentu aspek ini (dukungan pemerintah) sulit dikonfirmasi. Makanya terjadi proses klaim mengklaim. Nanti tinggal pengurus daerah saja yang harus pintar membaca sinyal, calon mana yang lebih diterima oleh pemerintah," ujarnya.

Faktor ketiga, ‎lanjut Qodari, adalah kekuatan dari calon sendiri. Menurut dia, kader yang lebih senior dan berpengalaman serta memiliki komunikasi yang baik dengan pengurus daerah memiliki peluang lebih besar. [hta/rmol]








 

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa