Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Indobatt-02 Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid (United Nations Mission In Darfur) memberikan bantuan Alquran dan baju batik kepada masyarakat Darfur, Afrika, pekan lalu (Sabtu, 7/5).
Adapun wilayah yang menjadi fokus pelaksanaan kegiatan Cimic (Civil Military Coordination) Satgas Indobatt-02 adalah daerah Dorti dan Habilla Kanari. Kedua daerah ini masih dalam wilayah tanggung jawab operasi pasukan perdamaian Kontingen Garuda XXXV-B/Unamid.
Menurut Dansatgas Indobatt-02 Letkol Inf Singgih Pambudi Arinto, yang sehari-hari menjabat sebagai Dandim 0907/Tarakan, kegiatan Cimic Satgas Indobatt-02 tersebut dilaksanakan rutin dan terencana dalam bentuk kegiatan sosial kepada warga lokal di wilayah konflik. Tujuannya agar masyarakat dapat menerima keberadaan dari Kontingen Garuda.
Dansatgas Indobatt-02 juga mengatakan bahwa sebagai prajurit TNI, naluri Binter selalu diaplikasikan untuk menambah nilai lebih dari misi yang diemban. Sehingga dalam setiap patroli yang dilaksanakan juga dimanfaatkan untuk berkomunikasi sosial dengan kelompok masyarakat, sekaligus untuk memperkenalkan budaya Indonesia.
"Di dua tempat tersebut yaitu Dorti dan Habilla Kanari, prajurit TNI memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat yang mayoritas beragama Islam," jelas Letkol Inf Singgih.
Kepada seluruh personelnya, Dansatgas Indobatt-02 menekankan untuk senantiasi menjalin hubungan kekerabatan yang baik dengan warga Sudan.
"Kedatangan Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid harus memberikan kesan yang baik kepada masyarakat Sudan, sehingga warga lokal akan simpati dan menerima keberadaan prajurit Garuda dengan tangan terbuka, salah satunya dengan memperbanyak kegiatan Cimic,” pungkas Dansatgas Indobatt-02.
Sementara itu, warga lokal di kedua daerah tersebut menyambut hangat bantuan serta perhatian yang diberikan oleh personel Kontingen Garuda. Mereka menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Satgas Indobatt-02.
Satgas Indobatt-02 Konga XXXV-B/Unamid beranggotakan 800 personel, dengan komposisi TNI AD 650 orang (mayoritas merupakan prajurit Kodam VI/Mulawarman), TNI AL 100 orang, dan TNI AU 50 orang). Personel yang tergabung di Satgas Unamid Darfur ini merupakan prajurit pilihan dan terbaik yang lulus dalam seleksi. Alutsista utama yang digunakan dalam satgas ini yaitu kendaraan tempur jenis Panser Anoa sejumlah 24 Unit serta kendaraan militer lainnya.
Misi yang dilaksanakan di daerah yang dilanda konflik horizontal antar suku ini direncanakan selama satu tahun, dan berada di bawah kendali Unamid serta melibatkan sebanyak 43 negara baik sebagai TCC (Troops Contributing Country) maupun sebagai MilObs (Military Observer). Personel satgas yang berasal dari Indonesia merupakan salah satu kontingen dengan jumlah terbesar pada misi Unamid saat ini.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Pasukan Indonesia ditempatkan di dua UN Camp, yaitu Markas Batalyon beserta Kompi Bantuan dan tiga Kompi Senapan yang berada di Supercamp Secwest Unamid di El Geneina dan satu Kompi Senapan Berdiri Sendiri berada di Masteri Camp dengan jarak lebih kurang 70 km dari Supercamp El Geneina. [hta]
KOMENTAR ANDA