post image
KOMENTAR
Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) semestinya tidak berlebihan dalam menanggapi pernyataan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang.

"KAHMI semakin mengungkapkan ketersinggungannya kepada Saut Situmorang, semakin terang benderang bahwa ada yang nggak beres dengan pola perkaderan politik di HMI," tegas mantan Ketua Umum PB HMI Syahrul Efendi Dasopang petang tadi.

Menurutnya, pernyataan Saut sebaiknya dijadikan sebagai momentum untuk melakukan koreksi diri. Bahkan perlu ada gerakan introspeksi, jangan menunggu orang luar mengecam HMI. Karena memang banyak alumni HMI yang tersangkut kasus korupsi.

"TNI bagus cara mereka mereformasi mental dan profesionalisme mereka. HMI dan KAHMI saya kira perlu segera mereformasi dirinya agar tidak memalukan banyak dari alumni HMI tersangkut pidana korupsi," ungkap Syahrul mengingatkan.

Menurut Syahrul banyak alumni HMI tersangkut kasus karena perkaderan HMI terlalu berorientasi politik. Dan itu pun politik praktis.

"Sekiranya kritik semacam itu yang melontarkan saya, pasti dianggap biasa. Tapi karena yang melontarkan adalah orang luar HMI seprti Saut Situmorang, reaksi HMI jadi lain. Berarti sebenarnya secara material kritik atau ma qola, tidak ada masalah. Yang jadi masalah bagi mereka yang berang itu adalah subjeknya atau man qola-nya," beber Syahrul.

Syahrul juga menduga alumni HMI bereaksi keras kepada Saut karena sedang dilanda kecemasan. "Mungkin mereka membayangkan, jangan-jangan KPK lagi menargetkan pejabat-pejabat HMI nih. Kenapa harus cemas dengan KPK? Kalau benar dan tidak bersalah, kan tidak perlu cemas. HMI dan KAHMI harus adil sejak dari pikiran," tandasnya.

Sebelumnya, sejumlah alumni HMI menyayangkan pernyataan Saut. Bahkan, Rapat Koordinasi Nasional III Majelis Nasional KAHMI yang sejak dua hari lalu berlangsung di Purwakarta, Jawa Barat, membahas pernyataan Saut itu.

Forum Rakornas KAHMI menuntut Saut Situmorang meminta maaf kepada HMI melalui media massa cetak dan elektronik nasional selama 5 hari berturut-turut dan meminta Saut mundur dari jabatan pimpinan KPK.

Kemarahan alumni HMI disulut pernyataan Saut di acara talk show bertajuk "Harga Sebuah Perkara", di TV One, pada Kamis malam (5/5).  Dalam talk show itu, Saut menyayangkan para mahasiswa cerdas yang bisa berubah menjadi koruptor ketika duduk di pemerintahan. Dia kemudian menyinggung LK 1 yaitu tahap pengkaderan paling dasar di HMI sebagai pertamsilan.

"Mereka orang-orang cerdas ketika mahasiswa, kalau HMI minimal (mengikuti) LK 1, tapi ketika menjadi pejabat mereka korup dan sangat jahat," kata Saut.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel