
"Karena libur, anaknya pun sudah minta-minta (untuk dikhitan). Makanya keinginannya cepat-cepat kita ikuti. Kita dengar di sini diadakan tiap tahun," kata Taufik Siregar (40) ayah dari salah seorang peserta khitanan.
Seperti biasa, anak-anak yang dikhitan sebagian menangis. Namun demikian sebagian masih terlihat bangga sambil berjalan dengan memegangi sarung mereka.
Seperti khitan massal lainnya, peserta tidak dikenakan biaya apa pun. Mereka juga diberikan bingkisan berupa kain sarung, obat-obatan, dan santunan.
Proses khitan dilaksanakan puluhan tenaga medis yang menjadi relawan dalam kegiatan ini. Beberapa di antara mereka merupakan relawan dari perguruan tinggi.
Salah seorang panitia khitan massal, Said Haikal Husein Al Idrus, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun, tepatnya pada 27 Rajab atau peringatan Isra' Mikraj Nabi Muhammad SAW.
"Tujuannya tidak lain tidak bukan mendekatkan diri kepada Allah. Agar anak-anak juga mengenal agama dan sunnah," jelasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA