Anggota Babinsa Koramil 03/Limapuluh Serka Roni Hutasoit dan Sertu Alhusin Damanik, bersama petani Desa Antara Kecamatan Limapuluh Kabupaten Batubara menciptakan alat kejut untuk mengusir burung pemakan padi. Selasa (3/5).
Alat kejut itu cukup efektif mengatasi serangan burung pipit ketimbang menggunakan boneka orang-orangan yang dipasangi kaleng.
Selain itu cara pembuatan maupun penggunaan alat kejut itu cukup mudah dan sederhana.
Untuk membuat alat kejut burung emprit ini hanya menggunakan kaleng bekas susu dan botol air mineral. Kaleng bekas susu dilobangi bagian atas dan bawahnya kemudian dirangkai menggunakan solasi (lakban) dan digandeng dengan botol mineral.Di bagian bawah diberi pemantik korek api.
Sebagai bahan bakarnya adalah pertus. Setiap kali pemantik dinyalakan akan mengeluarkan suara ledakan seperti mercon. Suara yang muncul dari alat ini cukup keras dan bisa mengejutkan burung pipit.
“Rata-rata petani di sini punya alat kejut seperti ini. Mereka merangkai sendiri,” kata Serka Roni Hutasoit sambil mempraktekan alat kejut tersebut.
Dia mengungkapkan, sekarang ini serang burung pipit mulai merajalela. Burung itu menyerang padi berusia enam puluh hari. Di mana padi mulai memasuki masa susu atau berisi.
"Burung ini menyerangnya pagi sampai pukul 9 pagi dan sore," ujar Serka Roni dengan diamini petani.
Namun dengan alat kejut itu, menurut Serka Roni, serangan burung pipit dapat dikendalikan. Petani cukup membunyikan alat kejut di pematang sawah pada pagi dan sore saat gerombolan burung pipit menyerang.
Sementara itu, Sujak salah seorang petani menyampaikan, selain serang burung pipit, yang perlu diwaspadi adalah serangan tikus dan serangan wereng.
Untuk mengendalikan serangan tikus, lanjut Sujak, bisa menggunakan beberapa cara diantaranya umpan, pagar plastik, pengasapan dan gropoyok. [hta]
KOMENTAR ANDA