Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, melakukan inspeksi mendadak ke Pelelangan Ikan Muara Angke, di Jakarta Utara (Rabu, 4/5).
Rizal sekaligus menggelar dialog dengan nelayan yang sudah berkumpul menantikannya. Ia didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Di tengah perbincangan, kemarahan Rizal sempat meledak karena mendengarkan banyak laporan soal pihak tertentu yang melarang pengawasan dari pemerintah terhadap pembangunan reklamasi yang merugikan nelayan.
"Bilang sama Podomoro (pengembang properti Agung Podomoro), jangan ada yang sok jago di sini. Saya tidak takut," bentak Rizal sambil menggebrak meja, saat berdialog dengan nelayan.
Rizal sempat menyebut-nyebut PT Muara Wisesa Samudra yang merupakan satu dari sekian perusahaan yang mendapat izin pelaksanaan reklamasi dari Gubernur DKI, Basuki Purnama alias Ahok. PT Muara Wisesa adalah anak usaha dari PT Agung Podomoro Land. Sedangkan Presiden Direktur Agung Podomoro, Ariesman Widjaja, sudah menjadi tahanan KPK terkait kasus suap ke DPRD DKI untuk proyek reklamasi.
PT Muara Wisesa Samudra sempat bersikeras melanjutkan reklamasi yang mereka lakukan di Pulau G. Mereka memberi syarat, pekerjaan reklamasi hanya diberhentikan jika ada SK dari Gubernur DKI.
"Ini Republik didirikan untuk semua, bukan orang per orang. Minggu depan harus terima tim pengawas, Wisesa harus dihentikan. Saya minta Tim Bu Siti (Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup), dan anak Buah Bu Susi, saya minta bantu Kodam Jaya untuk mengawal pengawasan," tambah Rizal.
Rizal menyesalkan sikap para pengembang yang menganggap nelayan sebagai virus. Kehidupan nelayan seharusnya dibuat lebih baik, dibikinkan perumahan, dibuat agar tertib dan tertata sehingga bisa menjadi nilai tambah bagi pariwisata daerah.
"Kenapa sih nelayan dianggap sebagai virus yang berbahaya? Di luar negeri justru diatur, dibikin perumahan nelayan yang bersih, rapi, teratur. Nelayan malah jadi kekuatan objek buat turisme," ujarnya.
"Kami sudah berkoordinasi dengan KPK, tindak yang bandel-bandel, yang melanggar aturan," ungkap Rizal.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA